Blogger news

Author

Foto Saya
danang tri febrianto
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Pages

TERNAK AYAM POTONG

0 komentar
1. SEJARAH SINGKAT   Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.
2. SENTRA PETERNAKAN   Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi
3. J E N I S   Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab
semua jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama.
Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan strain apa yang akan dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.
4. MANFAAT   Manfaat beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi:
1)
penyediaan kebutuhan protein hewani
2)
pengisi waktu luang dimasa pensiun
3)
pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja
4)
tabungan di hari tua
5)
mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif)
5. PERSYARATAN LOKASI  
1)
Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
2)
Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
3)
Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA   Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)
6.1.
Penyiapan Sarana dan Peralatan
  1. Perkandangan
    Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
  2. Peralatan
a.
Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
b.
Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
c.
Tempat bertengger (bila perlu)
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d.
Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
e.
Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.


6.2.
Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.
  1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
    Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:
a.
Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b.
Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c.
Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d.
Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e.
Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f.
Tidak ada letakan tinja diduburnya.
  1.  
  2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
    Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.
6.3.
Pemeliharaan
  1. Pemberian Pakan dan Minuman
    Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
a.
Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
-
kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
-
kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
b.
Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
-
kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
-
kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
  1. Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a.
Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah
sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
b.
Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
  1.  
  2. Pemeliharaan Kandang
    Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
7. HAMA DAN PENYAKIT  
7.1.
Penyakit
1. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
2.
Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
7.2.
Hama
1. Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian: (1) sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat; (2) dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
8. P A N E N  
8.1.
Hasil Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam
8.2.
Hasil Tambahan
Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.
9. PASCA PANEN  
9.1.
Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground)
9.2.
Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.
9.3.;
Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4 derajat C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
9.4.
Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak dalam kemasan terpisah.
9.5.
Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas.

BUDIDAYA AYAM RAS PEDAGING

0 komentar



1.    SEJARAH SINGKAT
     Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.

2.    SENTRA PETERNAKAN
     Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi

3.    J E N I S
     Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab
semua jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama.
Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan strain apa yang akan dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.

4.    MANFAAT
     Manfaat beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi:
1)    penyediaan kebutuhan protein hewani
2)    pengisi waktu luang dimasa pensiun
3)    pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja
4)    tabungan di hari tua
5)    mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif)

5.    PERSYARATAN LOKASI
     1)    Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
2)    Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
3)    Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.

6.    PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
     Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)
6.1.    Penyiapan Sarana dan Peralatan
1.    Perkandangan
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
2.    Peralatan
a.    Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
b.    Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
c.    Tempat bertengger (bila perlu)
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d.    Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
e.    Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
3.   

6.2.    Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.
1.    Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:
a.    Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b.    Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c.    Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d.    Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e.    Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f.    Tidak ada letakan tinja diduburnya.
2.   
3.    Perawatan Bibit dan Calon Induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.

6.3.    Pemeliharaan
1.    Pemberian Pakan dan Minuman
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
a.    Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
-    kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
-    kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

b.    Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
-    kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
-    kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.

2.    Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a.    Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah
sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
b.    Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
3.   
4.    Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.




7.    HAMA DAN PENYAKIT
     7.1.    Penyakit
1.    Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
2.    Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.

7.2.    Hama
1.    Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian: (1) sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat; (2) dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.


8.    P A N E N
     8.1.    Hasil Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam

8.2.    Hasil Tambahan
Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.

9.    PASCA PANEN
     9.1.    Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground)
9.2.    Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.
9.3.    Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4 derajat C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
9.4.    Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak dalam kemasan terpisah.
9.5.    Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas.

10.    ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
     10.1.    Analisis Usaha Budidaya
Dasar perhitungan biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dalam analisis ini, antara lain adalah:
a.    jenis ayam yang dipelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain CP.707.
b.    sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model postal
c.    luas tanah yang digunakan yaitu 200 m2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 ha/tahun adalah Rp 1.000.000,-.
d.    kandang terbuat dari kerangka bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah bambu denga alas dinding setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan atap menggunakan genting.
e.    ukuran kandang, yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar bagian tepi kandang 1,5 m.
f.    lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik.
g.    menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.
h.    penerangan dengan lampu listrik.
i.    umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari
j.    litter/alas kandang menggunakan sekam padi.
k.    jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2 untuk umur 4-6 minggu.
l.    tingkat kematian ayam diasumsikan 6%.
m.    lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari).
n.    berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen.
o.    harga ayam per kg berat hidup, yaitu diasumsikan Rp 2500,-, walau kisaran harga sampai mencapai Rp 3000,- ditingkat peternak/petani.
p.    ayam dijual pada umur 6 mingu atau 42 hari.
q.    nilai pupuk kandang yaitu Rp 60.000,-.
r.    bunga Bank yaitu 1,5%/bulan
s.    nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5 tahun.
t.    perhitungan analisis biaya ini hanya diperhitungkan sebagai Pedoman dasar, karena nilai/harga sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.

Adapun rincian biaya produksi dan modal usaha tani adalah sebagai berikut :
1) Biaya prasarana produksi
a.    Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan Rp. 20.000,-   
b.    Kandang ukuran 20 x 5 m
- Bambu 180 batang @ Rp 1250,
- Semen 4 zak @ Rp 7000,
- Kapur 30 zak @ Rp 6000,
- Genting 2600 bh @ Rp 90,
- Paku reng 5 kg @ Rp 2000,
- Paku usuk 7000 kg @ Rp 1800,
- Batu bata 1000 buah @ Rp 55,
- Pasir 1 truk
- Tali 28 meter @ Rp 5000,
- Tenaga kerja    
Rp. 225.000,-
Rp. 28.000,-
Rp. 18.000,-
Rp. 234.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 12.600,-
Rp. 55.000,-
Rp. 230.000,-
Rp. 14.000,-
Rp. 400.000,-
c.    Peralatan
- Tempat pakan 28 bh @ Rp 5000,
- Tempat minum 32 bh @ Rp 3880,
- Sekop 1 bh
- Ember 2 bh @ Rp 2000,
- Tong bak air 1 bh
- Ciduk 2 bh @ Rp 500,
- Tabung gas besar 1 bh
- Thermometer 1 bh
- Regulator 1 bh
- Brooder (gasolec) 1 bh
- Tali gantung tmp pakan 120 m @Rp 500,-    
Rp. 140.000,-
Rp. 124.000,-
Rp. 7.000,-
Rp. 4.000,-
Rp. 15.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 250.000,-
Rp. 2.000,-
Rp. 52.500,-
Rp. 15.000,-
Rp. 60.000,-
     Jumlah biaya prasarana produksi    Rp. 2.052.000,-

2) Biaya sarana produksi
a.    Bibit DOC 1000 bh @ Rp 900,-     Rp. 900.000,-
b.    Pakan dan obat-obatan
- BR-1 31 zak (0-4 minggu) @Rp 36.000,
- BR-2 34 zak (4-6 mingu) @ Rp 34.000,
- obat-obatan @ Rp 150,-/ekor    
Rp. 1.116.000,-
Rp. 1.156.000,-
Rp. 150.000,-
c.    tenaga kerja pelihara 1,5 bln @ Rp 105.000,-     Rp. 157.500,-
d.    Lain-lain
- sekam padi alas kandang 1 truk @Rp 60.000,-
- karung goni bekas 32 kantong @ Rp 300,-
- pemakaian listrik selama 0-6 minggu
- pemakaian gas     Rp. 10.000,-
Rp. 60.000,-
Rp. 2.400,-
Rp. 7.000,-
Rp. 35.000,-
     Jumlah biaya prasarana produksi    Rp. 3.583.900,-

3) Biaya produksi
a.    Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan     Rp. 20.000,-
b.    Nilai susut prasarana produksi/2 bln
- kandang
- Peralatan Rp 805.660,- : 30    
Rp. 51.109,-
Rp. 26.856,-
c.    Bibit DOC 1000 ekor     Rp. 900.000,-
d.    Pakan dan obat-obatan     Rp. 2.422.000,-
e.    Tenaga kerja     Rp. 157.500,-
f.    lain-lain     Rp. 104.400,-
g.    Bunga modal 1,5% per bulan     Rp. 84.543,-
h.    Bulan modal 1,5 bulan     Rp. 126.815,-
     Jumlah biaya prasarana produksi    Rp. 3.808.680,-

4) Pendapatan
a.    Total produksi 1000X94%X1,75 kg X Rp 2500,-    Rp. 4.112.500,-
b.    Nilai Pupuk kandang    Rp. 60.000,-
c.    Jumlah pendapatan    Rp. 4.172.500,-
d.    Keuntungan    Rp. 363.820,-

5) Parameter kelayakan usaha
a.    BEP Volume Produksi    = 870 ekor
b.    BEP Harga Produksi    Rp. 3.316.000,-
c.    B/C Ratio    = 1,09
d.    ROI    = 6,45 %
e.    Rasio keuntungan terhadap pendapatan    = 8,71 %
f.    Tingkat pengembalian modal    = 2,6 th.

10.2.    Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek agribisnis peternakan untuk ternak ayam broiler cukup baik dimana permintaan pasar selalu meningkat, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hewani. Produksi ternak ayam broiler saat ini berkembang dengan pesat dan peluang pasar yang bisa dihandalkan.

11.    DAFTAR PUSTAKA
     1.    Muhammad Rasyaf, Dr.,Ir. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya (anggota IKAPI) Jakarta.
2.    Cahyono, Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta.

12.    KONTAK HUBUNGAN
1.    Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS
Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
2.    Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id

    
     Sumber :
Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas



CARA MEMELIHARA AYAM NEGERI

0 komentar
Memilih Varietas Ayam
Suatu varietas ayam adalah suatu ras atau family dari ayam yang memiliki kesamaan umum dalam hal ukuran, bentuk atau profil, dan pembawaan. Semua ayam dalam satu varietas akan memiliki karakteristik yang sama yaitu: warna kulit, Varietas ini selanjutnya dibagi ke dalam beberapa kelas. Kelas ayam yang sudah banyak dibudidayakan pada umumnya diberi nama yang dikaitkan dengan tempat asalnya, misalnya American, Asiatic, English, Mediteranian, dan semacamnya.
Untuk memulai usaha kecil-kecilan di bidang peternakan ayam, ada tiga jenis varietas yang bisa dipilih berdasarkan tujuan pemeliharaannya, yaitu: ayam petelur, ayam pedaging atau ayam potong, dan ayam berfungsi ganda untuk kedua maksud tersebut.
Ayam petelur - Ayam ini tubuhnya relatif lebih kecil. Produksi telurnya antara 250 sampai 280 butir per tahun. Telur pertama dihasilkan pada saat berumur 5 bulan dan akan terus menghasilkan telur sampai umurnya mencapai 10 - 12 tahun. Umumnya, produksi telur yang terbaik akan diperoleh pada tahun pertama ayam mulai bertelur. Produksi telur pada tahun-tahun berikutnya cenderung akan terus menurun.
Ada dua pilihan untuk ayam petelur ini yang dibedakan dari warna telurnya, yaitu:
  • Telur berwarna putih
    Ayam petelur dengan telur berwarna putih yang terbaik adalah dari Jenis ras Leghorn. Hanya saja ayam ini suka terbang dan sangat berisik. Jenis ras lainnya yang menghasilkan telur putih diantaranya adalah Minorcas. Anconas, dan California White.
    Red Leghorn
    Pearl White Leghorn
    Red Leghorn
    Pearl White Leghorn
  • Telur berwarna coklat
    Sedangkan ayam peterlur dengan telur berwarna coklat yang terbaik adalah dari Jenis ras Production Red. Ayam hibrida ini adalah hasil perkawinan silang dari ayam petelur Rhode Islands Red dan New Hampshire. Sedangkan ayam ras Rhode Islands Red dan New Hampshire sendiri sudah tergolong sebagai ayam petelur yang baik dalam menghasilkan telur berwarna coklat.
Barred Rock
Black Australorp
Production Red
Gold Star
Barred Rock
Black Australorp
Production Red
Gold Star
Black Sex Link
White Rock
Buff Orpington
Silver Laced Wyandotte
Black Sex Link
White Rock
Buff Orpington
Silver Laced Wyandotte
Ayam pedaging - Ayam silang Cornish Rock adalah ayam pedaging yang tergolong terbaik pada saat ini. Ayam ini merupakan hasil silang dari Cornish dan Plymouth Rock. Ayam pedaging lainnya yang tergolong baik adalah dari jenis ras Brahmas, Cochins, dan Cornish. Ayam pedaging yang baik adalah ayam yang mengkonsumsi dua kilogram pakan untuk menghasilkan satu kilogram berat tubuhnya. Ayam betina pada umumnya djual ke pasar pada saat beratnya mencapai antara satu tiga per empat kg sampai dua setengah kg sedangkan ayam jantan antara tiga kg sampai empat kg. Ayam yang semakin cepat pertumbuhannya maka semakin ekonomis unuk dipelihara.
Red Broilers
Black Broilers
Red Broiler
Black Broiler
Ayam berfungsi ganda - Ayam pada jenis ini merupakan campuran antara ayam petelur dan ayam pedaging. Dominiques, Plymouth Rocks, Sussex, Orpington, and Wynadottes adalah beberapa ras ayam dari ayam berfungsi ganda. Ayam kampung di negara kita adalah termasuk pada jenis ini.Telur ayam jenis ini berwarna coklat dan mereka membesarkan sendiri anak-anaknya. Pada umumnya mereka tidak menghasilkan berat tubuh secepat ayam pedaging dan juga tidak menghasilkan telur sebanyak ayam petelur. Ayam ini berciri khas sebagai ayam yang dipelihara di halaman belakang rumah. Peternak akan memperoleh telur ayam untuk konsumsi sehari-hari disamping sesekali memperoleh daging ayam jantan dari kelebihan jumlah yang diperlukan dan daging ayam-ayam tua yang sudah tidak produktif lagi.
Pertimbangan lain dalam memilih jenis varietas ayam adalah kondisi cuaca lokal di tempat peternakan berada.
Ayam yang berbulu tebal akan lebih cocok dipelihara ditempat yang bercuaca lebih dingin dari pada ayam yang berbulu tipis. Orpingtons, Brahmas, Cochins. Plymouth Rocks, Rhode Island Reds dan Wyandottes adalah ayam-ayam yang berbulu tebal yang berarti cocok pada cuaca dingin. Leghorn, Minorca, Andalusian, Hamburgs dan ayam Mediterranean lainnya akan lebih baik dipelihara pada tempat-tempat yang bercuaca lebih hangat.
Untuk lebih jelasnya dalam menentukan varietas yang cocok dengan cuaca lokal di tempat Anda, sebaiknya dikonsultasikan pada Dinas Peternakan Ayam setempat atau perusahaan ternak ayam terdekat.
Lebih lanjut, sebaiknya dibiasakan membeli anak ayam yang berkualitas sesuai kebutuhan. Apabila anak ayam dibeli dari perusahaan peternakan ayam, mintalah sekalian divaksinasi terhadap penyakit Marek. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan segera setelah anak ayam dientaskan agar sepanjang hidupnya tercegah dari serangan penyakit Marek yang sangat mematikan. Untuk broiler atau ayam pedaging, agar lebih murah harganya, pilihlah anak ayam yang belum diseleksi kelaminnya (straight-run).
Hendaknya diingat bahwa pada waktu memilih varietas ayam ini apabila ada yang cocok jangan dulu langsung dibeli. Anggap saja Anda berada dalam tahapan sedang melakukan survey, bukan sedang membeli. Pembelian anak ayam sebaiknya dilakukan apabila segala persiapan untuk kedatangan anak ayam telah selesai dikerjakan, karena apabila belum siap maka risiko kematian anak ayam yang baru dibeli tersebut akan sangat tinggi.

peternakan

0 komentar
Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita. Hampir 100% orang Indonesia suka makan daging ayam, maka dari itu merupakan peluang yang sangat bagus berbisnis ternak ayam potong. Dulu pada waktu flu burung melanda dunia, bisnis ini menjadi hancur. Sebab tidak ada yang berani makan daging ayam, sehingga banyak para peternak yang gulung tikar. Sekarang berhubung issu flu burung sudah tidak ada, kesempatan memulai bisnis ini menjadi bagus. Saatnya sekarang ini untuk memulai mumpung masi banyak kandang-kandang bekas yang sudah tidak dipakai oleh pemiliknya untuk dibeli dengan harga murah dibandingkan dengan membuat kandang baru yang tentu lebih mahal. Usaha ini biasanya dilakukan dengan sistem kerja sama dengan peternak pembibitan ayam potong. Sehingga anda tidak perlu repot-repot menyadiakan bibit, pakan dan obat-obatan, karena semua telah disiapkan oleh peternak pembibitan tadi. Dengan sistem kerja sama ini anda hanya menyiapkan kandang beserta alat-alat untuk pemeliharaan ayam potong dengan sistem bagi hasil 50%.
Dalam usaha pertanian, perkabunan, peternakan pokoknya agribisnis kita memiliki kemudahan, sebab banyak orang-orang yang ahli di bidang ini terutama di desa-desa. Sehingga tidak ada kesulitan dalam mencari pekerja yang ahli, dengan demikian kelancaran bisnis ini bisa dijamin. Namun kendala yang biasanya dialami pada usaha agribisnis adalah pekerja yang nakal dan tidak jujur. Tapi hal ini jarang terjadi sebab orang-orang desa kebanyakan jujur-jujur walaupun ada yang nakal tapi sedikit. Namun harus pandai-pandai memilih pekerja yang jujur, jujur apa tidaknya pekerja dapat diketahui dengan sistem penghitungan jumlah pakan yang dihabiskan berbanding jumlah hewan ternak, dengan perhitungan tadi dapat pula diketahui berat ternak tanpa harus menimbangnya.
Langkah-langkah yang dibutuhkan
Mencari lokasi yang tanahnya kering (bukan daerah persawahan) untuk menempatkan kandang dengan tujuan agar kandang tidak cepat rusak terutama kandang yang tiang-tiangnya terbuat dari bambu akan cepat rusak jika lokasi terletak pada tanah basah (karena kandang dari tiang bambu murah), namun jika tiang-tiang kandang terbuat dari kayu kelapa tidak masalah dibuat di atas tanah basah karena memakai penyangga beton (kandang bertiang kayu kelapa lebih mahal).
Usahakan mencari kandang bekas untuk dibeli, sebab berarti pernah dipakai sehingga sudah diperhitungkan oleh pemilik sebelumnya bahwa lokasi kandang bagus. Perlu diketahui apa penyebab kandang bekas tadi berhenti dipakai untuk penanggulangan, tapi biasanya para peternak ayam potong yang menutup usahanya kebanyakan disebabkan oleh kasus flu burung. Jika ini penyebabnya maka kandang bekas tersebut baik untuk digunakan sebab kasus flu burung sudah reda (sudah tidak ada).
Jika tidak menemukan kandang bekas, buatlah kandang untuk ukuran isi 4000 ekor ayam. Biasanya sudah ada tukang ahli dalam pembuatan kandang yang menawarkan jasa pembuatan kandang lengkap dengan peralatan tempat pakan, penghangat, tempat air minum, dll.
Temui peternak pembibitan ayam potong untuk diajak kerja sama dengan sistem bagi hasil. Dengan sistem ini akan mempermudah dalam pengadaan semua yang dibutuhkan karena peternak pembibitan biasanya menyediakan kebutuhan-kebutuhan ternak yang lengkap dan tidak perlu repot-repot dalam pemasarannya karena biasanya mereka yang beli kembali hasil panen kemudian dihitung jumlah kebutuhan yang telah dihabiskan baru setelah itu keuntungan dibagi. untuk ukuran kandang isi 4000 ekor diisi dengan 3700 ekor agar kandang menjadi lega.
Mencari pekerja yang bertugas mengurus pakan dan minuman ternak dan memelihara sesuai dengan cara yang benar dengan upah yang sesuai, untuk 3700 ekor ayam dibutuhkan 2 orang pekerja (setiap satu orang diupah Rp600.000,-). Kemudian usahakan untuk selalu datang mengontrol setiap hari walaupun hanya sebentar setiap sore pada waktu ternak diberi pakan.

peternakan

0 komentar
Di Indonesia, kambing telah lama dipelihara di pedesaan. Akan tetapi peranan kambing sampai saat ini belum banyak berarti, baik sebagai sumber daging maupun sumber air susu. Hal ini terjadi karena usaha peternakan kambing masih sederhana dengan jumlah pemilikan sedikit dan masih merupakan usaha sampingan dan sebagai tabungan. Sebenarnya ternak kambing mempunyai potensi cukup besar untuk berkembang, karena termasuk ternak yang mempunyai adaptasi cukup tinggi, disamping modal yang diperlukan relatif sedikit.
Pengembangan peternakan berkaitan dengan peningkatan pendapatan. Pendapatan yang meningkat dari suatu usaha peternakan akan memberikan motivasi untuk berusaha lebih baik. Sukses dan gagalnya suatu usaha peternakan sangat dipengaruhi oleh kemampuan ternaknya berproduksi dan harga input produksi serta output yang dihasilkan. Keadaan tersebut erat kaitannya dengan kemampuan peternak dalam mengelola usahanya dan tingkat keuntungan maksimum yang dicapainya. Peternak dengan jumlah ternak pemilikan yang banyak, mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Jumlah pemilikan ternak yang lebih banyak umumnya akan lebih efisien dalam hal tenaga kerja dan biaya produksi.
Populasi kambing di Indonesia cukup tinggi tetapi data mengenai bangsa kambing perah di Indonesia tidak ada, karena data tersebut masih secara umum dan tidak dikelompokkan menurut tipe kambing perah maupun kambing potong. Pengembangan produksi susu merupakan upaya yang bertujuan meningkatkan dan memanfaatkan potensi yang ada di dalam negeri sehingga terjadi peningkatan produksi susu. Peningkatan produksi susu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor dan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan.
Jenis kambing perah yang ada di Indonesia adalah kambing Peranakan Etawah (PE). Kambing PE tersebut banyak terdapat di daerah Kali Gesing, Purworejo, Jawa Tengah. Kambing PE merupakan kambing persilangan antara kambing Etawah dengan kambing Kacang. Kambing Etawah berasal dari India sedangkan kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia. Kambing perah lain yang sedang dikembangkan di Indonesia adalah kambing Saanen yang berasal dari Swiss.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar sangat potensial bagi permintaan produk peternakan. Menurut pangsanya pada tahun 2001, konsumsi produk peternakan dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masing-masing adalah daging sebesar 5,11 kg/kapita/tahun, telur sebesar 3,47 kg/kapita/tahun dan susu sebesar 6,46 kg/kapita/tahun. Perkembangan konsumsi susu dalam lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 7,9 % per tahun. Peningkatan konsumsi susu dari tahun ke tahun merupakan peluang bagi pengembangan ternak penghasil susu (diolah dari Deptan, 2001).
Produksi susu di Indonesia pada tahun 1997 adalah 423.664 ton terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 5,1 % per tahun, sehingga pada tahun 2001 menjadi sebesar 505.024 ton. Jumlah produksi susu tersebut belum dapat memenuhi permintaan total konsumsi. Total konsumsi susu pada tahun 1997 sebesar 1.050 ribu ton dan terus mengalami peningkatan, sehingga pada tahun 2001 menjadi sebesar 1.330 ribu ton. Dengan demikian penyediaan susu dalam negeri selama lima tahun terakhir mengalami defisit rata-rata sebesar 740,66 ribu ton per tahun (diolah dari Deptan, 2001).
Umumnya susu dihasilkan dari ternak sapi perah. Defisit penyediaan susu yang tidak terpenuhi dari penyediaan susu sapi perah, merupakan peluang bagi pengembangan ternak kambing perah sebagai alternatif pengembangan usaha dan penyediaan susu di Indonesia. Jumlah defisit tersebut ekuivalen dengan 740.660 ekor kambing perah laktasi, yang berarti dapat dijadikan sebagai usaha kecil yang layak untuk 74.066 orang peternak.
Susu kambing perah yang diproduksi kemudian dipasarkan masih terbatas. Hal ini karena susu kambing belum banyak dikenal dan kurang populer dibandingkan dengan susu sapi. Permintaan susu kambing terbatas untuk daerah tertentu dan untuk etnik tertentu.
Kambing menjadi pilihan alternatif usahaternak dengan mempertimbangkan keunggulan yang dimiliki ternak tersebut. Beberapa keuntungan dalam memelihara ternak kambing adalah sebagai berikut (Sudono, 2002) :
  1. Kebutuhan lahan untuk memelihara ternak kambing tidak terlalu luas.
  2. Kambing memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai lingkungan, sehingga mudah dipelihara dan dikembangkan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah bahkan di daerah kering dengan sumber makanan kasar sekalipun.
  3. Kambing memiliki perkembangbiakan yang cepat. Umur 1,5 tahun sudah mulai beranak dan dalam dua tahun dapat beranak tiga kali. Setiap kali beranak dapat melahirkan dua ekor.
    Selain daging dan susu, kambing dapat diambil kulitnya untuk kebutuhan industri.
  4. Limbah kotoran kambing dapat digunakan sebagai pupuk pertanian.
  5. Kambing merupakan sumber uang tunai yang sewaktu-waktu lebih mudah dijual.
  6. Susu kambing mengandung kadar protein dan lemak yang lebih tinggi daripada susu sapi.
  7. Investasi yang dibutuhkan untuk memelihara ternak kambing lebih kecil daripada ternak besar seperti sapi perah.

peternakan

0 komentar
Peternakan kambing perah adalah peternakan yang mengkhusukan diri dalam memproduksi susu kambing. Sangat penting Anda untuk dipertimbangkn biaya dan jumlah pekerjayang terlibat dalam memulai usaha, karena pasar mungkin tidak menguntungkan atau berkelanjutan dalam jangka panjang. Masalah yang Anda perlu pertimbangkan termasuk mempekerjakan tenaga kerja, pemasaran, metode produksi, peraturan dan biaya. Ada banyak untuk berpikir tentang jadi pastikan Anda merencanakan dan mempersiapkan bisnis ventura.

CIMG0723ok2-225x300.jpg

  1. Teliti dan pelajari mengenai peternakan kambing perah. Hanya anda yang tau apakah usaha ini yang cocok bagi anda atau tidak. Pelajari dahulu jenis kambing apa yang anda butuhkan. Jangan sampai anda membeli kambing yang ditujukan untuk menghasilkan bibit unggul tapi anda perah susunya, karena jenis kambing semacam itu harganya tentunya jauh lebih mahal ketimbang kambing perah. Juga pelajari cara memilih kambing yang memiliki ambing yang baik.Anda sendiri yang mengetahui berapa modal yang anda punya. Paling tidak carilah peternak yang sudah lebih dahulu memulai untuk belajar darinya.
  2. Jika anda sebelumnya belum pernah memelihara kambing, Pelihara dahulu kambing dalam jumlah kecil, misalnya 2 ekor, pelajari bagaimana cara memeliharanya, cara memberi makan atau membersihkan. Juga perhatikan bagaimana lingkungan mereka, lingkungan haruslah tetap bersih, karena itu akan sangat mempengaruhi kualitas susu yang dihasilkan. Usahakan agar anda mendapatkan pengalaman dari proses ini.
  3. Usahakan agar orang orang terdekat anda, atau keluarga anda mendukung usaha ini. Karena usaha ini akan memakan waktu yang panjang, jika keluarga atau orang orang terdekat anda mendukung anada dalam pekerjaan ini, anda akan dapat mengurangi biaya tenaga kerja.
  4. Buat rencana bisnis untuk memulai peternakan. Membuat spreadsheet yang berisi semua rincian anggaran Anda. Kerjakan rencana start up biaya – termasuk membeli kambing, menyiapkan peralatan pengolahan susu, mempekerjakan tenaga kerja, leasing atau membeli properti dan biaya overhead
  5. Hitung margin keuntungan Anda berdasarkan perkiraan berapa banyak susu dan produk terkait (seperti keju dan mentega yang kemungkinan besar bisa dibuat dalam jangka panjang, atau dalam jangka pendek kotoran kambing yang bisa diujal untuk dijadikan pupuk ) yang anda harapkan untuk dijual  darihasil peternakan Anda. Putuskan berapa banyak dana yang Anda butuhkan untuk memulai dan bekerja ketika Anda akan mulai mendapatkan investasi Anda kembali.
  6. Mempekerjakan tenaga kerja yang diperlukan. Jika keluarga anda mendukung mereka mungkin dapat menaruh beberapa tenaga kerja ke pertanian, namun Anda mungkin memerlukan spesialis atau seorang sarjana peternakan yang sudah ahli untuk memperhatikan betul betul ternak kambing anda.
  7. Jangan lupakan perizinan dan masalah perpajakan.
  8. Dapatkan susu kambing yang berkualitas dengan memperhatikan kualitas dari peternakan anda. Misalnya saja, kandang anda harus punya jarak dari tanah atau menggunakan kandang panggung agar kambing lebih sehat. Lantai bawahnya menggunakan semen agar bersih dan memudahkan perawatan dan pengambilan, pengumpulan kotoran kambing. Perhatikan juga kualitas dari peralatan, semua peralatan yang berhubungan dengan susu jangan menggunakan plastic, kalau bisa gunakan kaca atau stainless steel
  9. Pilih jenis kambing yang sesuai dan putuskan berapa banyak yang anda akan beli untuk diternakkan. Ada beberapa yang sudah populer di Indonesia, yaitu kambing peranakan ettawa, kambing peranakan ettawa senduro, kambing saanen ataupun yang telah disilangkan dengan kambing peranakan ettawa.
  10. Beli kambing dan tempatkan mereka di peternakan anda. Pastikan kesehatan kambing dan harganya tidak terlalu tinggi. Sebelumnya luangkan waktu untuk mengunjungi banyak peternakan dan pasar hewan untuk survey.

peternakan

0 komentar
Dalam beberapa jenis usaha tentu harus memiliki acuan serta obsesi pada faktor keuntungan, tentu kita harus benar benar mnganalisa serta mempertimbangkan banyak faktor serta kemungkinan yang mungkin akan kita temui sebagai tahapan maupun kendala dalam setiap usaha.
Dalam melakukan usaha peternakan pun kita harus memiliki perencanaan yang cukup matang untuk memulai usaha di bidang ini , banyak sekali faktor yang menjadi pertimbangan dalam memiliki usaha peternakan kambing etawa namun setidaknya kita mulai dengan beberapa tahapan dari persiapan, pelaksanaan, produksi, hingga evaluasi
Dalam setiap pelaksanaan semua usaha atau anggaplah sebuah project tentu kita harus mempersiapkan banyak hal ,untuk memulai kegiatan beternak kambing etawa kita haruslah mempersiapkan lokasi yang akan kita gunakan sebagai tempat untuk beternak kambing etawa ,
Faktor lain yang tak kalah pentingnya adalah keberadaan lokasi beternak yang berlokasi di pemukiman sebaiknya di hindari sebab dalam jumlah ternak yang banyak tentu akan menimbulkan polusi maupun beberapa penyakit .
Selain Faktor Lokasi beternak kita juga harus membekali persiapan pengetahuan yang cukup mengenai seluk beluk beternak kambing etawa .
Pada  tahap berikutnya adalah  pembangunan kandang sedangakan untuk pembangunan kandang yang terpenting adalah melilihat secara utuh fungsi kandang sebagaimana saya tulisakan dalam kandang kambing etawa ,sedangkan untuk ukuran pembangunan kandang tentu harus mempertimbangkan berapa jumlah kambing yang akan kita pelihara .
Setelah pembuatan kandang tentu kita juga harus mempersiapkan ketersediaan pakan ternak ,lahan pakan ternak juga harus kita persiapkan dengan menanam beberapa hijauan makanan ternak ,sedangkan jenis makanan ternak anda boleh melihat pada tulisan saya tentang hijauan makan ternak.
Setelah tahapan kita memiliki lokasi untuk kandang dan memiliki lahan pakan ternak yang sudah di perhitungkan untuk jumlah yang cukup memenuhi kebutuhan kambing etawa barulah kita memulai pembelian bibit kambing etawa, yang kemudian kita lanjutkan dengan memelihara kambing etawa serta merawat lahan pakan ternak.
Setelah tahapan tahapan itu kita lalui kemudian mulailah mempelajari serta membuat analisa laba rugi yang bisa kita buat dalam beberapa hitungan dengan jumlah kecil dengan waktu yang pendek ,atau jumlah menengah dengan waktu yang agak panjang,kemudian kita akan dapat memperhitungkan dengan baik kelayakan usaha yang kita buat tersebut
Selamat beternak mari sukses untuk bersama

peternakan

0 komentar
Banyak informasi yang sudah dipublish berkaitan dengan judul posting kali ini, namun demikian kami akan berbagi pengalaman mengenai hal-hal apa saja yang harus disiapkan oleh calon peternak kambing etawa, agar pada saat ternaknya datang nanti sudah siap.
Kambing etawa dari berbagai literature dikenal dengan kambing dwifungsi yaitu sebagai kambing penghasil daging dan susu, realitas dari kondisi yang ada saat ini menunjukkan ada fungsi ketiga dari kambing etawa (ras Kaligesing) yaitu sebagai hewan peliharaan/klangenan/ hobby. Kambing etawa dengan fungsi yang ketiga ini kerap disebut dengan kambing etawa unggul/kambing etawa super atau dengan sebutan lainya yaitu kambing etawa kelas kontes. Fungsi ketiga dari kambing etawa ini sudah sejak lama digeluti oleh para penikmat/kolektornya, terutama di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ketiga fungsi tersebut di atas merupakan peluang usaha, namun demikian ada baiknya anda melakukan persiapan yang matang sebelum melakukan usaha beternak kambing.
Berikut adalah hal-hal yang kami lakukan sebelum memulai beternak kambing etawa :
  1. Tentukan tujuan ternak etawa yang akan dilaksanakan, apakah fokus ke peternakan kambing perah untuk meng hasilkan susu kambing, apakah peternakan kambing anda akan bergerak di kambing pedaging, atau bergerak di sektor pembibitan (beternak kambing etawa unggulan).
  2. Lakukan studi banding ke beberapa tempat peternakan etawa yang sudah ada untuk mengumpulkan informasi, bandingkan satu dengan yang lainnya, bandingkan juga dengan informasi yang anda peroleh dari dunia maya. Apabila memungkinkan Ikutilah pelatihan ternak kambing etawa yang diselenggarakan oleh lembaga atau farm etawa tertentu.
  3. Segmentasikan pasar yang anda tuju sesuai dengan tujuan anda beternak kambing etawa.
  4. Buatlah rencana anggaran biaya dan bussines plan sesuai dengan alokasi keuangan anda, sebelum memulai beternak kambing etawa.
  5. Carilah informasi mengenai bibit kambing etawa, disesuaikan dengan tujuan anda beternak, pada fase ini anda dituntut untuk lebih bijak dan hati-hati. Pastikan anda membeli dari provider yang bisa dipercaya.
  6. Surveylah lokasi untuk pembuatan kandang, kemudian observasi apa yang bisa diperoleh dari lingkungan sekitar kandang yang dapat menunjang kelancaran peternakan anda. Terutama dari sisi sumber pakan hijauan, pakan tambahan dan target pasar yang anda tuju. Apabila kebutuhan hijauan dari lingkungan sekitar dirasa kurang, lakukan penanaman hijauan yang dibutuhkan terutama hijauan dengan siklus relative cepat ke masa panennya, seperti : rumput gajah, kaliandra, gliricidae, daung singkong karet, turi, dan rumput gajah odot. Hal ini bisa dilakukan berbarengan dengan proses pembuatan kandang.
  7. Siapkan juga vitamin, obat-obatan dan mineral yang dibutuhkan untuk ternak kambing etawa seperti : vitamin, obat kembung, antibiotic, obat scabies, obat mata, garam, mineralmix dll.
  8. Siapkan mental anda untuk menjadi peternak, karena pada saat praktek, tidak semua scenario bisa dijalankan seperti teori yang yang ditulis di buku-buku atau informasi tertulis lainnya.
  9. Semangat (passion) adalah hal yang paling penting yang harus anda jaga dan pelihara, dengan demikian semua rintangan akan anda hadapi dengan usaha pantang menyerah serta sabar, sehingga anda dapat menjadi peternak tangguh.
  10. Berdo’a kepada yang Maha Kuasa agar langkah anda selalu diridhoi-Nya.

peternakan

0 komentar


Peluang Usaha Budidaya Sapi Potong : Jumlah penduduk Indonesia yang besar sangat potensial bagi permintaan produk peternakan. Peningkatan konsumsi daging per kapita sedikit saja dapat menyebabkan kebutuhan terhadap ternak potong yang sangat besar. Meningkatnya konsumsi daging karena meningkatnya taraf hidup dan tingkat ekonomi masyarakat merupakan faktor pendorong bagi berkembangnya industri daging, sehingga membuka peluang usaha penggemukan sapi potong di Indonesia.
Meningkatnya harga daging sapi dan kerbau menyebabkan pemotongan ternak melampaui batas kemampuan perkembangbiakannya, sehingga pertumbuhan populasi terganggu. Selama Pelita I dan II, populasi sapi daging turun 0,19% per tahun dan selama Pelita I, II dan III, populasi kerbau turun 5,84%, 1,4% dan 0,32%. Peningkatan populasi dalam tahun berikutnya sebagian besar disebabkan oleh impor ternak. Sepuluh tahun terakhir peningkatan populasi sapi sangat lambat walaupun telah dibantu dengan impor ternak dan daging. Pertumbuhan populasi sapi menurun dari 9,62% per tahun pada pelita III menjadi 1-2% per tahun pada pelita IV dan V dan pertumbuhan populasi kerbau menurun dari 4,30% per tahun pada Pelita IV menjadi 2,09% per tahun pada Pelita V.
Industri penggemukan sapi potong mulai berkembang dengan pesat pada tahun 1992 yang ditandai dengan berdirinya beberapa perusahaan penggemukan sapi feedlot. Jumlah ini berkembang terus hingga mencapai lebih dari 40 perusahaan pada tahun 1997 yang tersebar terutama di pulau Jawa dan Lampung dengan total impor sapi bakalan berkisar antara 300.000-400.000 ekor per tahun. Beberapa perusahaan penggemukan sapi diantaranya adalah PT. Tipperary Indonesia, PT. Great Giant Livestock Co., PT. Suntoryfood Co., PT. Karyana Gita Utama dan PT. Lembu Jantan Perkasa.
Industri sapi potong masih mengandalkan bakalan impor dari Australia yang memiliki harga yang lebih murah daripada sapi lokal. Impor sapi bakalan tersebut dimaksudkan untuk menutupi kekurangan sapi bakalan lokal. Pada tahun 1999, harga sapi Brahman Cross jantan kebiri sebagai sapi bakalan di Australia adalah US$ 0,98/kg bobot hidup dan sampai di Indonesia dengan diperhitungkan biaya pemasaran menjadi sebesar US$ 1,03/kg bobot hidup. Sementara itu, harga sapi lokal sebelum krisis pada tahun 1997 adalah Rp 3.800 – 4.000/kg bobot hidup atau US$ 1,4 – 1,6/kg bobot hidup.
Krisis ekonomi dan moneter yang mulai terjadi sejak pertengahan tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan yang tutup karena daya beli masyarakat menurun drastis dari US$ 1.200 menjadi US$ 300/kapita/tahun. Disamping itu, harga sapi bakalan impor dalam rupiah menjadi sangat mahal karena nilai tukar rupiah yang merosot drastis.
Masalah pokok peternakan yang dihadapi dewasa ini adalah sebagai berikut.
  • Populasi ternak yang ada terlalu sedikit untuk dapat mengimbangi permintaan yang semakin meningkat.
  • Kemampuan berproduksi ternak yang ada belum dapat mengimbangi peningkatan permintaan tanpa terganggu kelestarian populasi.
  • Fluktuasi kurs rupiah mempengaruhi harga sapi bakalan impor.

peternakan

0 komentar
Populasi sapi potong di Indonesia pada tahun 2007 mencapai  11,3 juta ekor (Data Ditjen Peternakan).  Angka yang cukup fantastis dan melebihi target yang sudah ditetapkan oleh Deptan yaitu 10,9 juta ekor (Agrina, 2008). Begitu juga halnya dengan sapi perah, menurut pihak DPP PPSKI menuturkan bahwa susu segar dalam negeri pernah mencapai rasio 1:1 dengan susu impor. Ini berarti susu segar dalam negeri mampu memasok sekitar 50% kebutuhan susu nasional (PoultryIndonesia.com). 
Namun pada perjalanannya seiring dengan banyak permasalahan yang ada di lapangan seperti pemotongan sapi betina produktif, masalah penyakit eksotik, arus daging dan susu impor yang tidak terkendali dan kebijakan pemerintah yang masih dirasa berat sebelah membuat pencapaian tersebut mengalami penurunan dalam setiap tahunnya. Diprediksi pemotongan sapi yang terjadi mencapai 1,7 juta ekor/tahun. Bahkan  saat ini kebutuhan daging nasional dipenuhi oleh daging impor sebanyak 30 %. 
Seiring dengan permasalahan yang ada, tentunya akan muncul banyak peluang yang akan menjadi solusinya.  Potensi pengembangan sapi akan terus menganga sejalan dengan Program Percepatan Swasembada Daging Sapi (P2SDS) pada 2010 yang dicanangkan oleh pemerintah.   
Suatu keniscayaan apabila dilakukan budidaya dan pemeliharaan yang tepat secara intensif, efisien serta berkesinambungan sehingga kita mampu bersaing dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan daging dan susu dalam negeri sampai pada tingkat ekspor.  Tentunya perlu banyak pihak yang bisa mendukung upaya ini.

Oleh karena itu, Kampoeng Ternak sebagai lembaga yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat peternak  bermaksud menawarkan Pelatihan Dasar Aplikatif Usaha Ternak Sapi bagi masyarakat baik secara individu, kelompok maupun instansi yang berminat terjun berbisnis melalui usaha beternak sapi.


B. Tujuan
  1. Meningkatkan pemahaman dan wawasan  masyarakat terhadap usaha ternak sapi di Indonesia
  2. Memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan praktis bagi masyarakat yang akan bergerak di bidang usaha peternakan sapi
  3. Membantu perusahaan yang ingin melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan dengan pemberdayaan ekonomi berbasis peternakan sapi
  4. Membuka dan memperluas jaringan produksi dan pemasaran sapi

peternakan ayam

0 komentar
Memelihara Perkembangan Ayam
Dengan sistem ventilasi dalam kandang yang tepat, pemberian air minum yang bersih, dan pemberian makanan yang dijaga keseimbangannya maka anak ayam akan terus tumbuh dengan baik. Ventilasi yang tepat akan menjaga kandang dan alasnya tetap kering sehingga membantu dalam mencegah timbulnya penyakit. Alas yang basah atau kandang yang lembab akan mengundang penyakit. Selanjutnya, anak ayam akan tumbuh lebih cepat dan hidup lebih baik bila mereka ditempatkan pada kandang yang cukup luas. Tambahkan tempat pakan dan tempat minumnya sesuai kebutuhannya dengan semakin besarnya tubuh anak ayam mengikuti pertumbuhannya.
Ayam betina yang akan dipelihara untuk memproduksi telur memerlukan banyak pakan yang masih segar dan air bersih sepanjang waktu. Jangan biarkan mereka kelaparan apabila tidak menginginkan produksi telurnya mengecewakan pada saatnya bertelur nanti.
Sediakan pakan penumbuh (growing mash) yang baik di depan ayam sepanjang waktu. Air harus tetap segar dan dingin. Air mancur dijaga agar senantiasa dalam keadaan yang baik dan selalu dibersihkan setiap hari.
Saat ayam betina sedang tumbuh adalah saat yang paling baik untuk membentuk berat tubuhnya yang baik, kuat dan penuh vitalitas. Saat yang paling kritis selama hidupnya ayam betina adalah selama masa pertumbuhannya. Apabila Anda menginginkan ayam yang memberikan keuntungan, maka perhatikan bahwa mereka berkembang dengan baik selama masa pertumbuhannya.
Bersihkan semua sampah dan benda-benda aneh dari tempat pakannya setiap hari. Apabila pakan untuknya kelihatan basah pada tempat makananya, sebaiknya segera diganti. Bersihkan dan keringkan tempat pakannya sebelum diisi kembali dengan makanannya yang baru.
Tempat yang terlalu berdesak-desakan, temperatur yang terlalu panas, tempat pakan dan tempat air minum yang kurang banyak, pakan yang tidak mencukupi, dan adanya penyakit parasit merupakan sumber dari timbulnya kanibalisme. Pemeliharaan serta pengelolaan ternak ayam yang baik akan mencegah timbulnya problema kanibalisme.
Apabila anak ayam dibiarkan berkeliaran, mereka harus dilindungi dari pemakan mangsa dan ayam yang buas terutama pada malam hari. Tikus dan kutu ayam kalau dibiarkan dapat menyebabkan kontaminasi pada makanan ayam yang ahirnya dapat menimbulkan penyakit.
Pisahkan ayam betina muda dari yang lebih tua. Hal Ini akan menolong mengurangi kemungkinan menyebarnya penyakit dari induk ayam yang lebih tua ke yang lebih muda. Ayam betina dapat terkena penyakit cacing. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, terdapat sejumlah obat yang dapat dipergunakan untuk mencegah parasit pada ayam yang datangnya dari dalam. Dengan pengelolaan dan sanitasi yang baik dapat membantu mengurangi terjangkitnya parasit. Periksalah beberapa ayam betina dari waktu ke waktu untuk parasit yang datangnya dari luar seperti kutu ayam.
Tetaplah berjaga-jaga atas munculnya setiap pertanda yang menunjukkan awal timbulnya penyakit. Apabila identifikasi masalah dibuat lebih dini, maka akan lebih mudah dalam menangani dan menghilangkan masalah tersebut dari pada menunggu setelah kerusakan terjadi. Banyak penyakit yang dapat diidentifikasikan berdasarkan gejala-gejala yang ditunjukkannya.
Sebaiknya menghubungi tenaga ahli ternak ayam atau pedagang yang berkecimpung dalam usaha ternak ayam untuk memperoleh bantuan apabila menghadapi masalah penyakit pada ayam Anda.

perternakan khas lampung

0 komentar
KARTA - Anggota Komisi IV DPR yang membidangi pertanian dan peternakan, Viva Yoga Mauladi, mendesak pemerintah membat kebijakan yang berdampak penting bagi peningkatan produksi susu segar di Indonesia. Menurutnya, ada tiga hal penting yang dapat dilakukan pemerintah untuk memajukan sektor peternakan sapi perah.

Pertama, kata Viva, pemerintah semestinya ikut mengatur penetapan harga susu segar produksi petani ternak sapi yang selama ini hanya ditetapkan secara sepihak oleh industri pengolah susu. "Penetapan harga sepihak ini jelas tidak ada patokan standarnya dan untuk menekan harga, biasanya kalangan industri selalu menggunakan alasan bahwa kualitas susu yang dijual petani sangat rendah," ujar Viva saat berdiskusi dengan tema "Kondisi dan Kebijakan  Dalam Industri Susu Hulu dan Hilir", di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (29/9).

Kedua, sebagai strategi untuk mengurangi impor susu maka  sebaiknya pemerintah lebih mengutamakan impor bibit sapi ketimbang membuka lebar kran impor susu dengan bea masuk nol persen. "Mestinya impor bibit sapi perah yang diprioritaskan dengan bea masuk nol persen. Faktanya, impor bibit sapi dikenakan bea masuk lima persen sementara impor susu nol persen," ungkap Viva.

Ketiga, kata politisi dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) itu, di dalam APBN harus dicantumkan secara jelas anggaran subsidi untuk pakan ternak sapi. Alasannya,  mahalnya harga pakan ternak sapi saat ini berkontribusi besar terhadap kualitas susu yang diproduksi.

"Harga rata-rata pakan ternak sapi berkisar Rp2.500 per kilonya. Ini dirasa sangat mahal karena menurut kalkulasi harga yang wajar itu berada pada kisaran Rp1.500 perkilonya. Karena mahal, maka petani terpaksa mencari jalan lain dengan cara mengurangi kebutuhan pakan ternak sapi yang sangat berpengaruh terhadap kualitas susu," imbuhnya.

Viva juga menyoroti tidak adanya sarana perah yang baik, ketersediaan air yang cukup, fasilitas alat angkut yang baik dan alat pendingin juga berpengaruh terhadap kualitas susu. "Karena ini menyangkut infrastruktur yang relatif mahal harganya, maka sepantasnyalah pemerintah memberikan subsidi terhadap infrastruktur produksi susu petani ternak itu," tukasnya. (fas/jpnn)

perternakan khas lampung

0 komentar
Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan mensosialisasikan sertifikasi ternak di sejumlah gardu ternak terpadu pada 17 kecamatan kabupaten itu.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan, Ahmad Khandrie mengatakan, di Kalianda, Selasa, sertifikasi tersebut untuk menginvetarisasi seluruh ternak sapi di Lampung Selatan yang layak menjadi bibit inseminasi buatan dalam program swasembada daging tahun 2014 mendatang.

Kemudian, lanjut dia, setelah diinventarisasi melalui program tersebut, indukan sapi penghasil bibit unggul inseminasi diambil untuk memperbanyak kelahiran sapi di kabupaten itu.

"Persyaratannya, sapi harus memiliki data asal usul keturunan, kondisi kesehatan fisik dan berat lahir, serta saat ini pun harus sehat," tambah dia.

Khandrie berharap dengan program itu Lampung Selatan dapat menjadi lumbung ternak di Provinsi Lampung, denga didukung pengobatan gratis, dan pelayanan kawin suntik.

Selain itu, Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan menyiapkan sebanyak 22.000 bibit inseminasi buatan (IB) dari luar daerah untuk mendukung program swasembada daging.

Dia menjelaskan, benih inseminasi tersebut didatangkan dari sejumlah sentra peternakan penghasil sperma beku "straw" Kabupaten Lampung Tengah sesuai dengan kebutuhan dengan harga Rp7.000 per straw.

Sementara ini, keberhasilan IB untuk tingkat swadaya mencapai 80 persen, sedangkan pengembangan mencapai 70 persen dan 50 persen keberhasilan di tingkat introduksi atau pengenalan.

Selanjutnya, keberhasilan IB juga dapat terkoreksi melalui berapa kali IB dilakukan pada sapi kepada kelompok swadaya dua kali, kelompok pengembangan dan pengenalan.

Menurut Kepala Dinas Peternakan Lampung Selatan itu, keberhasilan tahun 2010 sudah membaik dari tahun sebelumnya, seperti pelaksanaan IB rata-rata tingkat kehamilan mencapai 50 persen di seluruh kecamtan Kabupaten Lampung Selatan.

Warga yang memiliki hewan ternak sapi di Tanjungbintang, Lampung Selatan, Harsono mengaku dengan sistem kawin suntik terjamin kualitas kehamilan dan bakal anak.

"Kita sudah bisa memprediksikan bahwa sapi akan bunting setelah kawin suntik. Berbeda ketika kawin alami harus menunggu, apakah pembuahan tersebut berhasil," kata dia.

Karena itu, lanjutnya, sejak adanya program kawin suntik, sapi betina yang memasuki birahi langsung dibawa ke petugas lapang, atau memanggil petugas tersebut. (PSO-048/K004)
Editor: B Kunto Wibisono

Popular Posts