Blogger news

Author

Foto Saya
danang tri febrianto
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Pages

peternakan sapi perah

0 komentar
Susu merupakan bahan makanan asal ternak yang memiliki kandungan gizi tinggi. Hal ini mengakibatkan permintaan akan susu meningkat seiring dengan semakin bertambahnya populasi manusia setiap tahunnya. Saat ini sebagian besar susu di Indonesia masih harus diimpor (sekitar 70 %), sedangkan 30%nya di pasok dari produksi susu domestic yang sebagian besar dihasilkan oleh peternakan sapi perah rakyat. Selain itu, susu yang dihasilkan oleh peternak sapi perah Indonesia banyak yang tidak memenuhi standar IPS, sehingga banyak susu yang ditolak pabrik pengolahan susu. Tidak ada langkah lain selain membuang susu, dan hal ini tentu akan merugikan peternak Indonesia.
Sebagai generasi bangsa, setiap masyarakat Indonesia dituntut peran sertanya dalam pembangunan. Salah satu aspek penting dan vital bagi rakyat Indonesia adalah bidang pertanian, karena sebagian besar masyarakat Indonesia bergerak dalam sector pertanian, termasuk didalamnya subsector peternakan. Langkah yang dapat dilakukan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi susu masyarakat Indonesia adalah dengan banyak masyarakat yang membudidayakan peternakan sapi perah. Supaya peternakan sapi perah berjalan sesuai dengan tujuan yaitu memberikan produksi susu yang tinggi dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, maka diperlukan perencanaan yang matang sebelum memulai membudidayakan peternakan sapi perah.
Suatu usaha yang didasarkan pada rencana sebelumnya, hasilnya akan lebih baik dibandingkan dengan usaha yang dilakukan tanpa ada rencana sebelumnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan sapi perah adalah sebagai berikut:
  1. Merintis Usaha
Sebelum memulai usaha kita harus menentukan titik awal atau latar belakang kita berusaha, apakah usaha kita merupakan pendirian usaha atau pengembangan usaha. Jika pendirian usaha, maka perencanaan akan dimulai dari awal, sedangkan jika pengembangan usaha, maka perencanaan usahanya merupakan perencanaan lanjutan. Persiapan dalam merintis usaha yaitu harus memperhatikan:
  1. Aspek Umum yang umumnya terdiri dari social, budaya, tanggapan masyarakat, dukungan pemerintah, dan lain-lain,
  2. Aspek Ekonomi, yaitu berkaitan dengan analisis usaha yang nantinya apakah usahanya akan menguntungkan atau sebaliknya memperoleh kerugian. Sehingga aspek ekonomi ini merupakan aspek yang vital dalam perencanaan usaha peternakan sapi perah,
  3. Aspek Teknis Operasional yaitu aspek yang terkait dengan teknis dan lingkungan. Tanpa adanya aspek ini, maka produksi tidak dapat dihasilkan. Untuk memperoleh usaha yang menguntungkan, maka harus dimulai dari aspek teknis yang baik dan berkualitas.
  1. Rencana Kerja Usaha
Rencana kerja disusun setelah ada ide merintis usaha. Tahap ini merupakan tahap yang menentukan dalam awal usaha yang dilakukan. Rencana kerja dapat dibagi kedalam lima bagian, yaitu:
  1. Maksud dan tujuan usaha
Usaha peternakan sapi perah dijalankan sebagai usaha produksi susu saja atau ditambah dengan usaha pembibitan sapi perah. Kejelasan maksud dan tujuan akan memudahkan dalam kelanjutan usaha kedepannya.
  1. Ternak yang akan diusahakan
Ternak yang diusahakan akan menggunakan jenis ternak tertentu, kemudian jenis kelamin tertentu dan harus dipastikan jumlah awal ternaknya berapa banyak atau jika pengembangan maka penambahan ternaknya harus diperhatikan berapa banyak.
  1. Kandang dan Gudang
Hal ini disesuaikan dengan rintisan usaha, apakah akan membuat bangunan awal atau membuat bangunan tambahan.
  1. Pakan
Pakannya harus dipantau ketersediaannya, sehingga terjadi kontinyuitas penyediaan pakan. Maka ternak dapat tercukupi kebutuhan pakannya baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
  1. Pasar
Usaha ternaknya harus mempunyai pasar yang baik. Jika pasarnya kurang baik, meskipun produksinya tinggi dan baik maka susu atau pedet tidak dapat dijual dan hal ini akan menyebabkan kerugian pada usaha peternakan sapi perah.
  1. Rencana Penggunaan Modal
Rencana penggunaan modal juga merupakan aspek yang memiliki peran vital dalam usaha, karena tanpa modal usaha hanya akan menjadi rencana saja dan tidak adapat diaplikasikan. Modal usaha yang harus dikeluarkan dalam menyusun rencana usaha peternakan sapi perah yaitu:
  1. Investasi
  • Kandang
  • Gudang
  • Perumahan
  • Peralatan pemerahan
  • Peralatan teknis pemeliharaan
  1. Biaya Tetap
  • Sapi betina (Laktasi dan kering kandang)
  • Sapi jantan
  • Pedet betina
  • Pedet jantan
  1. Biaya Operasional
  • Pakan (Hijauan dan konsentrat)
  • Gaji karyawan
  • Obat-obatan
  • Penyusutan bangunan dan peralatan
  • Listrik
  • Penyusutan kematian ternak (sekitar 4-5 %)
  • Pajak
  • Biaya lain-lain.
  1. Perkembangbiakan ideal sapi perah
Sebelum memulai usaha, peternak atau pengusaha harus mengetahui perkembangbiakan sapi perah. Beberapa hal yang harus diketahui dan diperhatikan adalah sebagai berikut:
  • Lama kebuntingan 9 bulan
  • Masa kering kandang 2 bulan
  • Siklus birahi 21 hari
  • Lama birahi 2 sampai 3 hari
  • Umur afkir induk atau pejantan 8 sampai 9 tahun
  • Pedet betina diberikan susu sampai umur 4 bulan
  • Pedet jantan diberikan susu sampai umur 2 bulan
  • Pedet jantan dapat dijual setelah umur 1,5 sampai 2 bulan
Langkah yang perlu dilakukan setelah usaha peternakan sapi perah berjalan adalah dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana target yang direncanakan tercapai. Sehingga dapat mengambil langkah preventif sebaliknya pengembangan pada usaha peternakan sapi perah. Hal ini tentu akan membantu mengurangi ketergantungan bangsa Indonesia akan impor susu. Siapa lagi yang akan membangun Indonesia jika bukan para penerus dan generasi bangsa.

peternakan ayam kampung

0 komentar
Peluang usaha ternak ayam kampung memiliki nilai tersendiri di tengah gencarnya ternak ayam pedaging (ayam ras). Ayam kampung disukai orang karena dagingnya yang kenyal dan “berisi”, tidak lembek dan tidak berlemak sebagaimana ayam ras. Berbagai masakan Indonesia banyak yang tetap menggunakan ayam kampung karena dagingnya tahan pengolahan (tidak hancur dalam pengolahan). Selain itu daging ayam kampung memiliki keunggulan dibandingkan daging ayam broiler, karena kandungan nutrisi yang lebih tinggi . Bagian Daging dada ayam ini termasuk makanan utama atlet binaraga. Dagingnya mengandung 19 jenis protein dan asam amino yang tinggi
Sekilas Tentang Ayam Kampung
Ayam KampungAyam kampung adalah sebutan di Indonesia bagi ayam peliharaan yang tidak ditangani dengan cara budidaya massal komersial serta tidak berasal-usul dari galur atau ras yang dihasilkan untuk kepentingan komersial tersebut.Ayam kampung tidak memiliki istilah ayam kampung petelur ataupun pedaging. Hal ini disebabkan ayam kampung bertelur sebagaimana halnya bangsa unggas dan mempunyai daging selayaknya hewan pada umumnya.Nama ilmiah untuk ayam kampung adalah Gallus domesticus. Aktifitas penternakan ayam kampung telah ada sejak jaman dahulu
Tips Beternak Ayam kampung
Mengubah sistem beternak ayam kampung dari sistem ekstensif  ke sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi cara beternak sistem tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di masyarakat kita. Akan tetapi kalau dilihat nilai kemanfaatan dan hasil yang dicapai tentu akan menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak dengan sistem intensif. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan beberapa hal berikut :
1. Bibit
Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.
2. Pakan
Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
  • 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
  • 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
  • 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
  • 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
  • 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
  • 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
  • 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
  • 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.
3. Perkandangan
Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.
Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.
Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.
4. Manajemen Pemeliharaan
Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :
  • Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan
  • Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
  • Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat
Model pemeliharaan ternak ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.
5. Pengendalian Penyakit
Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan setuju dengan statement “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :
  1. Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
  2. Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
  3. Melakukan vaksinasi secara teratur
  4. Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
  5. Manajemen pemeliharaan yang baik
  6. Kontrol terhadap binatang lain
Berikut kami uraikan sedikit beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam kampung :
a. Tetelo (ND)
Penyebab : paramyxivirus
Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih kehijauan.
Pencegahan : vaksinasi secara teratur, sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar.
Pengobatan : belum ada
b. Gumboro (gumboro disease)
Penyebab : virus
Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri, sangat lesu, lemah dan malas bergerak, diare putih di sekitar anus.
Pencegahan : vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang
Pengobatan : belum ada
c. Penyakit cacing ayam (worm disease)
Penyebab : Cacing
Gejala : pertumbuhan terhambat, kurang aktif, bulu kelihatan kusam.
Pencegahan : pemberian obat cacing secara berkala, sanitasi kandang yang baik, penggantian litter kandang secara berkala, dan mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara.
Pengobatan : pemberian obat cacing seperti pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain sebagainya
d. Berak kapur (Pullorum)
Penyebab : Bakteri Salmonella pullorum
Gejala : anak ayam bergerombol di bawah pemanas, kepala menunduk, kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus
Pencegahan : mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini, fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang
Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn  atau lainnya
e. Berak darah (Coccidiosis)
Penyebab : protozoa Eimeria sp.
Gejala : anak ayam terlihat sangat lesu, sayap terkulai, kotoran encer yang warnanya coklat campur darah, bulu-bulu disekitar anus kotor, ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang.
Pencegahan : mengusahakan sanitasi yang baik dan sirkulasi udara yang baik pula atau bisa juga dengan pemberian coccidiostat pada makanan sesuai takaran
Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya
6. Pasca Panen dan Pemasaran
Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung hidup berkisar antara Rp 19.000 – Rp 22.000/ekor di tingkat peternak.
7. Pengelolaan Produksi
Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu. Untuk kekontinuitasan peluang bisnis perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.

peternakan ayam kalkun

0 komentar
Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris. Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.
Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.
Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya. Ada orang yang berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika Utara, tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial.
Kalkun liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti kalkun negeri, kalkun liar gesit
Kalkun dalam berbagai bahasa
Ketika kalkun pertama kali ditemukan di Amerika, orang Eropa salah mengenalinya sebagai burung asal Afrika Numida meleagris yang juga dikenal sebagai “ayam turki” karena diimpor dari Eropa Tengah melalui Turki. Dalam bahasa Inggris, kalkun tetap disebut sebagai “Turkey” hingga sekarang. Kalkun termasuk genus Meleagris yang dalam bahasa Yunani berarti “unggas asal Guinea”.
Nama-nama dalam berbagai bahasa dunia untuk kalkun hasil domestikasi juga mencerminkan nama negeri asal kalkun yang “eksotik” menurut orang zaman dulu. Sekaligus terlihat kebingungan orang zaman dulu tentang negara asal kalkun. Pada waktu, orang percaya lokasi benua Amerika yang baru saja ditemukan terletak di Asia Timur. Selain itu, orang zaman dulu suka menamakan binatang dengan nama-nama tempat yang jauh dan eksotis supaya bisa dijual mahal.
Kalkun merupakan ejaan bahasa Indonesia untuk bahasa Belanda “kalkoen” yang diambil dari nama kota Kalikut di India. Sedangkan Ayam Belanda merupakan sebutan bahasa Melayu untuk kalkun. Dalam bahasa Denmark dan Norwegia, kalkun juga disebut sebagai kalkun, atau kalkon (bahasa Swedia), Kalkuun (bahasa Jerman hilir), kalkkuna (bahasa Finlandia), dan kalakuna dalam bahasa Papiamento.
  • Dalam bahasa Nahuatl, kalkun liar disebut guajolote (ejaan lama: xuehxolotl).
  • Dalam bahasa Spanyol disebut Pavo.
  • Dalam bahasa Turki disebut hindi yang artinya “asal India.” Orang Perancis juga menyebutnya d’inde (kependekan dari bahasa Perancis poulet d’inde yang berarti “ayam dari India”).
  • Dalam bahasa Katalan disebut gall dindi (ayam India).
  • Dalam Bahasa Ibrani disebut tarnegol hodu (?????? ????), yang secara harafiah berarti “ayam India”. Secara kebetulan, hodu (India) merupakan homonim yang juga berarti “terima kasih” (bahasa Inggris: “thanks”). Sehingga sering ada salah pengertian, “tarnegol hodu” dikira berarti “ayam untuk Thanksgiving“.
  • Dalam bahasa Rusia disebut indiuk (?????), indyk dalam bahasa Polandia, atau indik (??????) dalam bahasa Yiddish yang semuanya berarti India.
  • Dalam bahasa Malta disebut dundjan (dibaca dondyan) yang walaupun samar-samar berarti India.
  • Dalam bahasa Arab disebut deek roumi (??? ????) yang berarti ayam jantan Romawi atau burung Ethiopia.
  • Dalam bahasa Portugis disebut peru, sama seperti nama negara Peru.
  • Dalam bahasa Yunani disebut gallopoula yang berarti “burung Perancis”.
  • Dalam bahasa Bulgaria disebut ????? (puijka) atau ??????? (misirka) yang berarti negara Mesir.
  • Dalam bahasa Gaelik Skotlandia disebut cearc frangach yang berarti “Ayam Perancis”.
  • Dalam bahasa Italia disebut tacchino.
  • Dalam bahasa Jepang disebut ??? (shichimench? ,ayam tujuh wajah?) atau ??? chilmyeonjo dalam bahasa Korea. Bagian kepala kalkun jantan yang tidak berbulu bisa berubah-ubah warna, sehingga orang menganggap wajah kalkun bisa berubah tergantung pada suasana hati.
  • Dalam bahasa Tionghoa disebut (??) huoji karena kepalanya yang merah seperti warna api.
Reproduksi aseksual
Kalkun diketahui mempunyai kemampuan unik dalam melakukan reproduksi aseksual. Walaupun tidak ada kalkun pejantan, kalkun betina bisa menghasilkan telur yang fertil. Anak kalkun yang dihasilkan sering sakit-sakitan dan hampir selalu jantan. Perilaku ini bisa mengganggu proses inkubasi telur di peternakan kalkun.
Fosil kalkun
Sebagian besar jenis-jenis kalkun sekarang sudah tinggal fosil saja. Subfamilia Meleagridinae diketahui berasal dari zaman Miosen awal dan mempunyai genus Rhegminornis (zaman Miosen awal) dan Proagriocharis (zaman Miosen akhir/Pliosen awal). Fosil kalkun yang genusnya tidak diketahui tapi mirip dengan Meleagris diketahui berasal dari zaman Miosen akhir.
Daftar kalkun yang hanya diketahui dari fosil saja:
  • Meleagris sp. (zaman Pliosen awal)
  • Meleagris leopoldi (zaman Pliosen akhir)
  • Meleagris progenes (zaman Pliosen akhir)
  • Meleagris sp. (zaman Pliosen akhir)
  • Meleagris anza (zaman Pleistosen awal)
  • Meleagris californica (zaman Pleistosen akhir)
  • Meleagris crassipes (zaman Pleistosen akhir)
Hewan ternak yang termasuk unggas seperti ayam, angsa dan bebek ini saat ini sudah mulai banyak diternakkan dalam peternakan besar yang terintegrasi
Jenis ayam ini mudah dikembangbiakkan dan merupakan salah satu komoditi yang saat ini belum digarap secara masal karena asumsi masyarakat daging kalkun ini tidak enak, melihat potensi pasar jenis ayam ini sudah selayaknya budidaya jenis ayam ini mendapatkan perhatian serius karena dimungkinkan semakin menipisnya pasokan daging untuk ayam kampung, daging ayam kalkun bisa menjadi pilihan yang baik untuk disajikan di menu-menu masakan daging ayam.

Daging ayam kalkun ini bisa anda masak seperti jenis daging yang lain misalnya ayam bakar kalkun, rendang kalkun, kari kalkun, ayam goreng kalkun soto kalkun bahkan mie ayam kalkun, walaupun untuk saat ini harga ayam ini masih tinggi karena jenis ayam ini hanya sebatas sebagai ayam hias pada tahun-tahun kedepan ayam ini bisa menjadi jenis ayam konsumsi yang akan menjadi target perburuan para penggemar masakan daging ayam

peternakan hamster

0 komentar

Memelihara hamster katanya susah. “Dua kali beli, dua kali mati,” kata teman Raisa yang dibenarkan oleh Mamahnya. “Kalau tidak bisa memelihara cepat mati,” kata Omang kemarin waktu berkunjung ke rumahku di Kalibata. Saya sendiri tidak merasa susah memelihara hamster. Awalnya, beberapa bulan lalu Shemissa membeli hamster kecil warna putih. Setelah agak besar perangainya menjadi agak galak dan suka menggigit. Kami sekeluarga lalu pergi ke Jl. Barito untuk melihat-lihat berbagai jenis hamster yang dijual di sana. Ternyata, hamster yang dibeli Shemissa adalah hamster lokal yang panjangnya kalau sudah besar bisa mencapai 10 cm.
Kemudian saya membeli sepasang hamster, yang menurut penjualnya dari jenis Dominant Spot. Ciri-cirinya: (i) ada garis tengah warna hitam dari kepala hingga mendekati buntut, (ii) ada 3 kombinasi warna, yaitu hitam, coklat, dan putih, (iii) jinak dan tidak menggigit –tidak seperti jenis campbell atau hamster lokal, (iv) ukurannya tergolong sangat kecil dengan panjang dari depan hingga ekor hanya sekitar 5 centimeter sehingga nampak lucu.
Pasangan hamster itu kini sudah beranak-pinak. Pertama pada tanggal 25 Desember 2007, si Momo, nama yang diberikan oleh Shemissa, melahirkan beberapa ekor. Pas ketahuan melahirkan, beberapa bayi hamster sudah dimakan oleh induknya. Ada 2 kepala bayi hamster yang tergeletak di tengah kandang. Saat itu saya belum tahu bagaimana cara merawatnya.
Saya langsung konsultasi dengan penjualnya. Kata dia, kalau induknya stres memang suka memakan bayinya. Saran dia, langkah awal pisahkan dulu dari induknya yang jantan. Lalu saya beli satu kandang lagi, aquarium ikan hias yang ukurannya kira-kira panjang 40cm lebar 30cm dan tinggi 25 cm.
Induk betina beserta 4 ekor anaknya yang tersisa saya pisahkan ke kandang baru itu. Saya beri potongan kain dan makanan yang cukup untuk beberapa hari. Saya letakkan di pojok rumah dan saya tutup luarnya dengan kain lebar, biar suasanya gelap seperti di terowongan sesuai kehidupan aslinya.
Beberapa hari kemudian saya tengok, anaknya tinggal 2 ekor. Dua ekor ini , satu jantan dan satu betina, kemudian tumbuh besar hingga sekarang. Yang betina malah sudah melahirkan 4 ekor pada 27 Pebruari lalu.
Sementara itu, induk betina yang pertama saya beli, si Momo, sudah memberikan anak lagi pada 25 Januari 2008 sebanyak 7 ekor (2 ekor sudah dijual oleh Shemissa kepada teman-temannya dan 2 ekor diminta Dita), dan pada 25 Pebruari melahirkan lagi sebanyak 7 ekor.
Saat ini, di rumah ada 11 ekor bayi hamster yang lucu-lucu.
***
Bagaimana sih cara merawat hamster agar bisa bertahan hidup dan beranak-pinak seperti itu? Beberapa tips memelihara hamster bisa saya sebut sebagai berikut:
  • Usahakan kandang selalu bersih dan kering. Gunakan pasir atau butiran batu yang biasa dijual di tempat penjualan hamster sebagai alasnya. Pasir ini berguna untuk mengeringkan kandang dari air kencing dan menghilangkan bau air kencing itu sendiri. Pasir ini juga bisa dipakai hamster untuk mandi sehingga bulunya terlihat rapih, kering, dan tidak bau.
  • Ganti pasir ini setiap minggu atau 2 minggu sekali dengan pasir baru. Setelah seminggu atau dua minggu, pasir ini akan terlihat kotor karena bercampur dengan kotoran dan sisa makanan. Jika mau sedikit repot, pasir yang sudah terpakai bisa dicuci, dikeringkan, dan dipakai ulang.
  • Cara mencucinya, pasir bekas pakai tadi direndam dulu agar kotoran dan sisa makanan mengambang sehingga mudah untuk dibuang dan dipisahkan dari pasirnya.
  • Beri makanan dan minuman yang cukup. Untuk makanan, saya memberi kuaci atau tumbukan kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya. Untuk minuman, sesuai saran penjualnya, jangan beri air langsung, tetapi beri kecambah (tauge) setiap pagi dan sore. Dengan demikian, kandang bisa terus kering sepanjang hari. Banyak orang memberi minum dengan air sehingga kandang menjadi basah dan hamster mudah sakit dan mati.
  • Tambahkan makanan baru hanya jika makanan yang sudah ditaburkan atau disediakan di tempat makanan sudah habis termakan. Ini untuk menjaga kebersihan agar tidak banyak sisa makanan berserakan di dalam kandang.
  • Jika induk betina melahirkan, pisahkan dari hamster pejantan atau hamster lainnya, dan perbanyak makan kecambah. Ciri-ciri hamster betina yang akan melahirkan terlihat dari bentuk perutnya yang membuncit dan si induk seperti gelisah mondar-mandir dalam kandang dengan tingkat keaktifan yang lebih tinggi dari biasanya. Jangan lupa beri potongan kain untuk membuat sarang buat bayi-bayi hamster yang akan dilahirkan.

peternakan kelinci

0 komentar

Usaha Peternakan Kelinci

Ada banyak cara untuk memberdayakan masyarakat untuk mengembangkan perekoomian. Salah satunya adlah apa yang telah dilakukan waraga desa sendang sari Minggir jogja yang menghimpun diri untuk membuat kelompok peternakan kelinci.
Alasan pengembangan usaha peternakan kelinci adalah untuk pemberdayaan masyarakat yang kurang mampu. Terlebih lagi untuk bahan makanan kelinci yang tidak terlalu sulit dan mahal yaitu berupa rumput.
Salah satunya adAlah Suharyanto, Yang tinggal di dukuh bandan desa sendangsari kecamatan minggir kabupaten Sleman. Alasan pemilihan jenis ternak kelinci ini adalah karena perawatannya mudah, yaitu pakannya Cuma rumput. Pakan tambahan katul, untuk penggemukkan.
Sebelum memulai ternak kelinci, Suharyanto mengunjungi peterna-peternak kelinci dengan skala besar dan cukup lama menggeluti usaha ini untu bertanya mengenai prospek usaha tersebut. Menurut mereka, usaha ternak kelinci prospeknya sangat bagus. Bukan Cuma dagingnya saja yang bisa dimanfaatkan tetapi kotorannya juga laku dijual, misal urin dan kotoran padat.
Dari segi produksi ternaknya, sepasang indukan bisa mengalami masa kawin 3 kali dalam setahun. Kawin bunting 1 bulan, lahir hingga usia anakan 2 bulan bisa dijual. 1 minggu s.d 10hari, indukan bisa dikawinkan lagi. Sekali melahirkan, setiap indukan bisa menghasilkan rata-rata jumlah anakan bisa mencapai 6-7 ekor.  Jenis bibt bermacam-macam, yaitu:
  • Jenis ram, khusus untuk kelinci peternak atau pembibitan, diperoleh dari peternak pembibitan
  • Jenis bigon, khusus untuk kelinci pedaging atau konsumsi (sate atau tongseng), hasil persilangan antara jawa dengan ram, yang diperoleh dari peternak.
Awal Modal pertama 1 babon/indukan, setelah berjalan beberapa waktu kok dirasa mudah, akhirnya menambah 1 indukan lagi. Seorang famili melihat prospek kelinci tersebut tertarik untuk memberi modal. Modal untuk kandang 2juta, bibit 3 juta, kandang kecil 1juta dan sekarang mencapai 15 ekor indukan pada akhir januari 2009.
Untuk Pakan kelinci adalah  rumput: biasanya mencari sendiri karena di lingkungan sekitar banyak, dan sebelum diberikan ke kelinci harus dibiarkan dahulu sampai layu karena rumput dalam kondisi segar dan basah mengandung banyak air sehingga bisa mengakibatkan kelinci kembung yang cukup riskan untuk kesehatan kelinci.
Untuk merangsang pertumbuhan kelinci pedaging, diberi makan katul dan ampas gandum. Sedangkan peternak besar biasanya katul dicampur ampas tahu yang sudah diperas, komposisi ini lebih bagus untuk kelinci. Biaya pakan, katul Rp1600/kg, untuk 15 indukan butuh 10kg/minggu.
Penyakit Kelinci
Dalam beternak kelinci, hal yang paling penting unutk diperhatikan adalah kebersihan kandang karena akan menjauhkan unsur penyakit, terutama gudik/korengan. Kelinci sangat riskan dengan penyakit gudik, bila sudah terlanjut terjangkiti maka tinggal disuntik dengan wermaisin sehingga koreng bisa langsung kering.
Yang kedua, harus teliti dalam mengamati kesehatan kelinci. Apabila kondisi kotoran kelinci dalam kondisi cair, harus segera ditangani. Kesulitan yang dihadapi dalam beternak kelinci, mayoritas peternak mengalami kesulitan dalam proses melahirkan anakan-anakan kelinci, terutama pada kondisi cuaca yang tidak menentu atau pergantian suhu yang signifikan.
Bila kondisi stabil dalam kondisi suhu panas atau dingin dalam waktu yang cukup lama, kondisi ini bagus dan mempermudah bagi indukan yang mau melahirkan. Tetapi bila kondisi suhu yang berubah-ubah cukup drastis, hal ini akan menyulitkan indukan ketika mau melahirkan.
Dalam manajemen usahanya, setiap pengeluaran selalu dicatat. Begitu pula, jumlah indukan dan jumlah anakan yang baru lahir. Setiap kelahiran anakan selalu disisakan 1 ekor untuk regenerasi, lainnya dijual. Organisasi usaha belum ada karena masih ditangani sendiri. Hanya saja, tergabung dalam kelompok peternak dan sudah tercatat di PPL Kecamatan Minggir.
Pemasaran
Sebelum melakukan pemasaran menjalin hubungan dengan peternak-peternak besar, selalu konsultasi atau crosscheck dengan peternak-peternak besar karena peternak-peternak besar sering kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen langsung (end user).
Untuk Jenis Kelinci hias, ada beberapa jenis dan paling diminati adalah three colour (3 warna) dan segmennya adalah menengah ke atas. Papilon atau dua warna. Martin, bagian atas hitam dan perut putih.
Kelebihan kelinci hias, bulunya halus. Jenis vlam, postur tubuhnya panjang dan besar serta mempunyai telinga yang lebar. Jenis spot, spot hitam dan spot merah, termasuk kelinci unggulan. Jenis vlam dan spot termasuk kelinci yang banyak diminati oleh hobiis.
Kompetitor
Diantara peternak kelinci tidak ada rasa persaingan dan setiap peternak selalu menjalin kerjasama dengan peternak lain. Terutama peternak-peternak besar selalu mau membantu atau memberi bimbingan kepada peternak-peternak pemula dalam menjalankan usaha ini.
Harga
Harga kelinci tergantung usianya. Jenis vlam atau spot ukuran besar dengan usia 2 bulan bisa mencapai Rp150.000/pasang. Ukuran sedang Rp60-70ribu/pasang. Bligon (jawa-vlam) usia 2 bulan Rp40-50rb. Kalo indukan, bligon diatas 160rb/ekor tergantung postur tubuh. Spot dan vlam indukan diatas Rp200rb, tergantung postur tubuhnya juga.
Pemasaran hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan peternak besar dalam melayani klien mereka dan bila terjadi kesepakatan harga, jika jumlahnya sedikit, kelinci bisa diantar atau pembeli (peternak besar) ambil sendiri jika jumlahnya cukup banyak.
Vlam dan spot usia 4-5 bulan Rp150-200rb/ekor, tergantung ukuran dan kondisi fisik. Bligon usia 4-5 bulan Rp50-60rb/ekor. Rex three color 4-5bulan Rp100-150rb, tergantung ukuran dan kondisi fisik.
Keuangan. Omset siklus produksi 3 bulan, dalam kondisi lancar, setelah masa bunting 1 bulan dimana rata-rata setiap 1 indukan menghasilkan 6 ekor anakan≈3 pasang dan 2 bulan kemudian anakan dijual dengan harga Rp60rb/pasang. Sebagai pemula, dengan kondisi suhu yang selalu berubah-ubah, tingkat kelahiran sangat kecil. Dari 6-7 ekor yang lahir hanya berhasil 2 ekor

peternakan itik

1 komentar
Ujicoba 5 Ribu Itik, Prospek Sangat Menjanjikan
Defisit beberapa komoditas kebutuhan pokok mulai ditangkap sebagai peluang usaha oleh beberapa pelaku usaha di Kobar. Salah satunya dengan mengembangkan ternak bebek petelur. Bagaimana prospeknya?
Tingginya kebutuhan akan telur itik belum mampu dipenuhi oleh peternak lokal di Kobar. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, selama ini pasokan telur itik masih dipasok dari luar daerah. Peluang inilah yang kemudian ditangkap oleh Acun, dengan membudidayakan itik petelur di desa Kumpai Batu Bawah. Ujicoba pertama pengembangan dilakukan dengan memelihara sehanyak 5.000 ekor itik dan dinilai herhasil.
Budidaya ternak itik yang dinilai berhasil tersebut mendapat apresiasi dari Dinas Pertanian dan Peternakan (distanak) Kobar.  Beberapa waktu lalu, distanakan sempat mengunjungi lokasi budidaya itik petelur.
"Belum lama ini distanak ada berkunjung ke sini. Distanak tertarik datang ke sini karena usaha itik petelur ternyata berhasil," kata Malik, orang kepercayaan Acun yang diamanati oleh memelihara itik petelur miliknya.
Menurut Malik, pengembangan itik petelur baru pertama di lakukan di Kobar. Dari ujicoba usaha sehanyak 5.000 itik yang dipelihara, 60 persen telah berproduksi. "Kalau sudah normal, idealnya dalam sehari hasilnya sudah 90 persen dari jumlah total bebek yang dipelihara," ujarnya.
Diakuinya, budidaya itik petelur cukup riskan jika tidak berhati-hati dalam penanganannya. Pasalnya, itik petelur dikenal mudah stress sehingga perlu kehati­-hatian,dalamn pemeliharaannya.
"Kalau ada orang tidak dikenal masuk kandang, biasanya langsung stress. Ini bisa menyebabkan produksi menurun hingga 40 persen," paparnya.
Terkait kebutuhan akan pakan, ia mengaku tidak kesulitan untuk mendapatkannya. Terlebih lagi di Kobar budidaya jagung juga dikembangkan. Pakan ternak lainnya seperti dedak juga mudah  didapatkan.
"Daya jual dipasaran, sepengetahuan saya masyarakat lebih memilih telur lokal, karena selain lebih murah kondisinyajuga lebih segar, berbeda dengan yang dipasok dari Pulau Jawa," ucapnya.
Malik mengaku belum mengetahui kebutuhan riil masyarakat Kobar akan telur itik. Tetapi ia memprediksi kebutuhan akan telur sangat tinggi hingga puluhan ribu per harinya. Oleh karena itu peluang usaha yang dijalankannya tersebut menurutnya sangat menjanjikan.
Harapan dia, dengan adanya peternak lokal yang menghasilkan telur-telur berkualitas, akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga ke depan jika usaha tersebut semakin maju dan berkembang. "Kita harus berani memanfaatkan potensi yang ada, peluang masih besar," jelasnya. (Sumber: Radar Sampit, 9 Juni 2010)

Berikut adalah tambahan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kobar
Kabupaten Kotawaringin Barat dengan luas wilayah 10.759 Km2 (1.075.900 ha) memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan usaha peternakan baik besar, ternak kecil maupun unggas. Itik petelur merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki prospek yang besar untuk dikembangkan di Kabupaten Kotawaringin Barat. Tingkat konsumsi telur itik di Kobar termasuk sangat besar sedangkan produksinya masih minim. Untuk memenuhi kebutuhan telur baik telur ayam maupun telur itik, Kobar masih mendatangkan dari luar daerah.
Sampai saat ini baru ada satu peternak atas nama Acuan yang berusaha mengembangkan budidaya ternak itik petelur dalam sekalabesar dengan pola intensif. Acuan sengaja mendatangkan itik petelur dengan jenis alabio dari Banjar Baru sekitar 1.000 ekor dan jenis mojosari dari Kediri sekitar 5.000 ekor dengan jumlah total populasi sekitar 6.000 ekor.
Budidaya itik petelur yang dilakukan oleh Acuan dilakukan di daerah Kumpai Batu Bawah. Dari segi lokasi kandang, budidaya ternak itik petelur ini sudah baik, karena letak lokasi jauh dari keramaian atau pemukiman penduduk dan mudah dijangkau, sehingga memudahkan dalam hal pemasaran.
Dalam hal pemasaran Malik yang mengelola usaha budidaya itik petelur milik Acuan, mengakui tidak pernah merasa kesulitan, karena selama ini sudah ada pelanggan tetap yang memesan telur-telur itik dari peternakan ini.
Dari hasil kunjungan Dinas Pertanian dan Peternakan beberapa waktu lalu terungkap bahwa permasalahan yang sementara ini masih dihadapi oleh budidaya ternak itik petelur Acuan  adalah masalah pakan yang belum bisa teratasi dengan sempurna. Untuk pakan itik petelur milik Acuan menggunakan bahan pakan berupa konsentrat 15%, tepung udang 10%, tepung kulit rajungan 10% dan jagung 45%. Selama ini jenis bahan pakan itik berupa konsentrat di pesan dan didatangkan dari Kalimantan Barat. Sedangkan jenis bahan pakan yang dapat di peroleh di sekitar lokasi peternakan berupa jagung tidak dapat diandalkan kontinyuitasnya, karena ketersediaannya tidak kontinyu, ada hanya pada saat panen (ada masa pacekliknya). Sedangkan untuk bahan pakan yang lain seperti tepung udang dan tepung kulit rajungan diperoleh dari daerah Keraya dan ketersediaannyapun terbatas.
Pakan dari itik petelur yang dikelola ini sengaja menggunakan pakan olahan sendiri, karena dirasa lebih baik dan murah. Sedangkan untuk pakan jadi itik petelur ketersediaanya tidak ada di Kotawaringin Barat. Sebenarnya peternak sudah menghubungi beberapa Poultry Shop  yang ada di kota Pangkalan Bun tetapi untuk pengadaan pakan jadi ternak itik petelur, pihak Poultry Shop tidak dapat menyediakan.
Inilah yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar kita bersama dalam rangka mengembangkan budidaya ternak itik petelur di Kotawaringin Barat. Tetapi dengan adanya potensi bahan pakan yang ada di Kotawaringin Barat masih dapat menopang budidaya ternak itik petelur milik Acuan, yang dikelola oleh Malik selama ini. (Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kobar)

peternakan entok

3 komentar
Menengok Usaha Ternak Entok

Walaupun masih bersifat usaha sampingan, beternak entok menjanjikan keuntungan.
Tegal memang terkenal sebagai sentra produksi itik, terutama petelur. Namun, seiring meningkatnya permintaan akan itik pedaging dari berbagai kota, Kelompok Ternak Tani Itik (KTTI) Kemiri Barat, Tegal, Jateng, melakukan diversifikasi usaha dengan mengembangkan ternak entok (Chairina moschata).
Menurut Bambang Haryo Wicaksono, Ketua KTTI Kemiri Barat, walaupun masih sampingan, usaha ternak entok sangat menjanjikan bagi peternak itik. “Dengan membudidayakannya selama 90 hari akan memberikan keuntungan tambahan,” ungkapnya. Buktinya, ia dapat mengantongi keuntungan bersih Rp2 juta dari 200 ekor entok yang dipeliharanya selama 3 bulan.
“Melihat hasil itu, saya akan menambah populasi pada periode selanjutnya. Memang ternak ini merupakan tabungan, tapi harus dikelola dengan baik agar tetap menguntungkan,” ujar Bambang yang sudah mencoba beternak entok selama empat periode.

Irit Pakan

Bambang mengawali usaha budidaya entok dengan membangun kandang sederhana yang menghabiskan Rp450 ribu dan membeli anak entok umur sehari (day old duck-DOD) seharga  Rp3.000 per ekor. “Saat ini kita mengusahakan sendiri bibitnya agar suplai dan kualitas DOD yang akan kita pelihara terjamin,” ungkapnya.
Selama masa pemeliharaan, entok mudah dikontrol. Hanya pada umur 1—21 hari saja yang harus dipantau secara rutin karena fase ini sangat rawan mati. Jika berhasil melewati fase tersebut, jumlah kematian di bawah 10%.
Selain itu, biaya pakan entok juga tidak terlalu besar, cuma mencapai Rp150/hari/ekor. Bila dibandingkan biaya pakan itik yang menghabiskan Rp280/hari/ekor, maka biaya pakan entok jelas lebih murah. Dilihat dari aroma dagingnya, daging entok pun relatif kurang tajam daripada aroma daging itik meskipun dengan pengelolaan sederhana.

Permintaan Tinggi
Pasar entok, masih menurut Bambang, cukup besar. Meski ia tidak dapat menunjukkan angka pasti, yang jelas, KTTI Kemiri Barat masih kewalahan dalam memenuhi permintaan dari rumah makan yang menyajikan menu bebek atau entok di kota Tegal saja. Belum lagi permintaan dari para pedagang, masih banyak yang tidak mampu mereka layani. Karena itu, kelompok peternak tersebut belum memasok ke pasar Jakarta. Selain dari Tegal, permintaan juga ada dari Karawang, Cirebon, dan Brebes.
Harga pasaran entok cukup tinggi. Harga per ekor paling rendah mencapai Rp25.000. Bila mendekati hari raya, harga bisa terdongkrak sampai Rp30.000—Rp40.000 per ekor. Lebih tinggi lagi pasaran entok jantan umur dua bulan, sekitar Rp50.000 per ekor.
Entok-entok itu dipasarkan pada ukuran 2,6—3 kg untuk yang jantan, sedangkan yang betina berbobot 1,5—1,9 kg.
Saat ini, KTTI Kemiri Barat melibatkan 400 peternak aktif untuk mengembangkan budidaya itik dan entok dengan pola intensif. Hal ini memang tidak wajib bagi anggota. “Jika peternak merasa tidak mampu, mereka masih diperbolehkan dengan pola tradisional saja, tapi skala 50—60 ekor juga sudah intensif,” ungkap Bambang. Sejauh ini jumlah populasi entok di kelompok tani juara nasional 2006 ini baru mencapai 700—1.000 ekor per periode.

Yan Suhendar

                              Analisis Usaha Tani Budidaya Entok Pedaging

Peruntukan Jumlah Biaya
Biaya Kandang Sederhana 200 ekor                                                 Rp   500.000
Biaya DOD 200 ekor x Rp3.500                                                        
  Rp   750.000
Biaya Pakan :
1.      Pakan voer ayam (1—15 hari ) 15 hari x 3 kg x Rp4.000
Rp   180.000
2.      Pakan Ransum (16—90 hari) 75 hari x 56 kg x Rp200                
Rp   840.000
Biaya Obat-obatan                                                                             
Rp     50.000
Biaya Tenaga Kerja                                                                           
Rp   150.000
Jumlah  Rp2.470.000
Hasil penjualan 90% dari 200 ekor, yaitu 180 ekor @ Rp25.000     
Rp4.500.000
Pendapatan    Rp2.030.000

peternakan bebek secara intensif

0 komentar

Beternak Bebek Secara Intensif

Bebek1Bebek adalah hewan penurut, bahkan mereka bisa baris lho… Bebek mudah di ternakkan dan dipelihara. Banyak sekali sumber daya yang bisa kita ambil dari bebek ini, ada telurnya, dagingnya bahkan kotorannya bisa di jadikan pupuk. Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin banyak, karena rasa dari dagingnya yang sangat lezat. Telurnya pun bisa dibikin telur asin yang tak kalah lezat dengan dagingnya. Kebutuhan akan ketersediaan daging dan telur bebek ini sangatlah tinggi, nah inilah kesempatan Anda karena bisnis ini masih sangat potensial untuk dijalankan.
Umumnya usaha peternakan bebek ditujukan untuk bebek petelur. Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus usaha.
Namun sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan pemasaran hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu), pemeliharaan bebek Dara (umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur (umur 20 minggu ke atas).
Masa produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun. Produksi telur rata-rata bebek lokal berkisar antara 200-300 butir per tahun dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan, bebek alabio memiliki produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi telur hingga 68 minggu.
Pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, dimana hasil sudah bisa dipetik dalam waktu 2-3 bulan. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada bebek betina. Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan bebek jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan. Pemotongan pada umur yang relatif muda, menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.
  • Bebek Siap Telur = Rp 39.000,- S/d Rp 42.000,-
  • DOD Betina = Rp 3700,-
  • DOD Jantan = Rp 3200-
  • Bebek Potong 1,2 kg s/d 1,3 kg = Rp 19.500,-
  • Telur Tetas = Rp 1250,-
  • Telur Konsumsi = Rp. 900,-
Usaha peternakan itik di Indonesia  telah  lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal  bagi  pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak itik, antara lain :
1. Seleksi Bibit
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu :
a. Itik Lokal
1). Itik Tegal (Tegal).
  • Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai cokelat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.
2). Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).
  • Ciri-ciri : warna bulu cokelat muda sampai cokelat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.
3). Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan).
  • Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.
4). Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
b. Itik Persilangan
2. Pakan
a. Jenis Pakan : jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dll.
b. Pemberian Pakan :
  • Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
  • Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
  • Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
  • Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.
3. Perkandangan
a. Lokasi Kandang
  • Jauh dari keramaian.
  • Ada atau dekat dengan sumber air.
  • Tidak terlalu dekat dengan rumah.
  • Mudah dalam pengawasan.
b. Bahan kandang bisa terbuat dari kerangka kayu atau bambu, atap genteng dan lantainya pasir atau kapur.
c. Daya tampung untuk 100 ekor itik :
  • Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
  • Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
  • Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m.
  • Umur 4 – 6 minggu 6 – 8 m.
  • Umur 6 – 8 minggu 8 – 10 m.
Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.
4. Tatalaksana Pemeliharaan
a. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
b. Secara intensif  yaitu  secara terus-menerus dikandangkan seperti ayam ras.
c. Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.
Perbandingan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang berproduksi tinggi.
5. Kesehatan
a. Penyakit Berak Kapur.
Penyebab : Bakteri Salmonella Pullorum. Tanda-tanda : Berak putih, lengket seperti pasta.
Pencegahan: Kebersihan kandang, makanan, minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit dipisahkan.
b. Penyakit Cacing.
Penyebab : Berbagai jenis cacing.
Tanda-tanda : Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan produksi telur menurun. Pencegahan: Kandang harus bersih, kering tidak lembab, makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.
c. Lumpuh.
Penyebab : Kekurangan vitamin B.
Tanda-tanda : Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk, kadang-kadang keluar air mata berlebihan.
Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.
6. Pasca Panen
a. Telur itik dapat diolah menjadi telur asin, telur pindang, dll.
b. Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll
c. Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan
d. Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.

peternakan ayam katek

0 komentar
Kuningan News - Meskipun berperawakan kerdil, unggas ini pantang minder. Ia senang bergaya petentang-petenteng dan tak ragu berkokok lantang. Ayam kate diklaim sebagai ras ayam terkecil di dunia. Meski berbadan cebol, ia bukan ayam murahan. Ayam Kate berkualitas bisa diboyong dengan harga mencapai 400 ribu bahkan lebih perekornya.
Mutu ayam kate ditentukan oleh bobot badan yang ringan, bentuk leher menyerupai huruf S, kepala tertarik jauh kearah belakang, sayap menjuntai tegak lurus ke bawah, dan ekor pedang panjang serta berdiri tegak. Ciri fisik seperti itu membuat ayam kate (serama-Red) berpenampilan tegap menyerupai prajurit yang sedang berbaris.
Menurut Solihin, warga dusun manis Rt/Rw 04/02 Desa Sadamantra Kecamatan Jalaksana kepada Kuningan News (24/5) mengungkapkan, berternak ayam kate berawal dari hobi karena sangat lucu hingga bertambah banyak. untuk beternak ayam kate tidak membutuhkan  tanah yang luas.
“Peminat ayam kate juga banyak, selain untuk hobi, ayam kate juga sering diperlombakan seperti layaknya model yang berjalan diatas catwalk. Budidaya ayam kate ini cukup menjanjikan mas,”paparnya
Sementara kata Solihin, perawatan ayam kate tidak sulit, sama seperti ayam pada umumnya, mulai makanan hingga kandangnya. “Tiap tiga bulan sekali, ayam kate harus disuntik vaksin agar tidak terkena flue burung,”jelasnya.(leh)

peternakan ayam bangkok

0 komentar

Teknik Pemeliharaan dan Budidaya Ayam Bangkok

1. Metode Pemeliharaan Anak Ayam Bangkok
Pada pase setelah menetas hingga umur ±4 bulan merupakan pase perkembangan fisik yang sangat penting dalam menujang kemampuan seekor ayam Bangkok untuk memiliki kemampuan maksimal pada saat turun ke gelanggang. Banyak ayam Bangkok yang merupakan keturunan unggul karena kesalahan perawatan pada pase ini maka ayam tersebut tidak bisa memaksimalkan kemampuannya saat turun ke gelanggang, hal terpenting yang harus di perhatikan pada pase ini adalah pemberiaan pakan yang dan gerak yang maksimal.
Berdasarkan sumber dari www.ayamlaga.com
“Anakan ayam sampai dengan umur 4 bulan harus menerima konsumsi pangan yang seimbang baik untuk protein, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air. Dalam kebiasaan sehari-hari kami di dalam memelihara ayam bangkok, anakan umur 1-4 bulan akan diberikan pangan yang berupa pakan buatan pabrik yang dicampur dengan susu tepung untuk anak bayi. Komposisi campuran yang kami gunakan adalah 1:5 (Contoh: 1 kg susu dicampur dengan 5kg pakan)”.
Pemberiaan susu tepung sama pentingnya dengan pemberian ASI pada seorang anak manusia, karena zat-zat penting untuk proses pertumbuhan terkandung di dalamnya. Selain kemampuan dalam bertarung, zat-zat tersebut penting dalam membentuk postur tubuh, tulangan, otot, bulu dan bagian tubuh lainnya.
Secara metode, pemelihaaran pasca menetas hingga ± 4 minggu tidak jauh berbeda dengan pemelihaaraan unggas (ayam) jenis lainnya, yaitu :
1. Pemeliharaan Bersama Induk Ayam
Pemeliharaan anak ayam pasca menetas bersama induk biasanya dilakukan untuk mengurangi penggunaan lahan, karena anak ayam disatukan dengan induk tanpa harus menggunakan kandang tambahan. Hal yang harus diperhatikan disini adalah bentuk kandang untuk anak ayam bersama induknya. Tidak seperti kandang untuk ayam dewasa, untuk alas kandang diusahakan lebih rapat dan tidak mendapat aliran udara langsung.
Anak ayam yang baru menetas masih dalam kondisi kritis hingga harus terlindungi dari temperature udara luar, cuaca yang tidak stabil dan penyakit, disinilah induk berperan secara naluri untuk melindungi dan menjaga anaknya dari cuaca dan udara yang tidak bersahabat. Anak ayam akan masuk kebagian sayap dan bagian tubuh lainya dari induk untuk menghangatkan diri.
Pada tahap awal ini biasanya ada yang menyatakan bahwa anak ayam usia 1-2 hari hanya membutuhkan air bersih tidak memerlukan makanan karena ada cadangan makanan (kuning telur) yang masih tersisa ditubuhnya akan tetapi kebutuhan makanan tersebut tidak mencukupi. Agar lebih baik makan dan minum disediakan, untuk memaksimalkan penggunaan pakan, pemberian pakan dilakukan sebanyak 5 kali dengan kuantitas tidak terlalu banyak.
2. Dengan Menggunakan Induk Buatan
Metode ini dilakukan untuk meningkatkan produktifitas, sehingga induk ayam dapat cepat bertelur kembali. Metode ini juga dilakukan untuk anak ayam yang menetas dengan menggunakan mesin tetas.  Secara simpel pada dasarnya induk buatan dibuat menyerupai fungsi seekor induk pasca menetas. Seperti yang telah dijelaskan seekor induk akan melindungi anak ayam yang baru menetas dari temperature udara luar, cuaca yang tidak stabil dan penyakit, untuk menggantikan peran induk maka kita harus membuat sebuah kandang yang terlindung dari serangan predator/hama, udara dan cuaca yang buru

peternakan ayam potong

0 komentar
USAHA TERNAK AYAM POTONG
Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita. Hampir 100% orang Indonesia suka makan daging ayam, maka dari itu merupakan peluang yang sangat bagus berbisnis ternak ayam potong. Dulu pada waktu flu burung melanda dunia, bisnis ini menjadi hancur. Sebab tidak ada yang berani makan daging ayam, sehingga banyak para peternak yang gulung tikar. Sekarang berhubung issu flu burung sudah tidak ada, kesempatan memulai bisnis ini menjadi bagus. Saatnya sekarang ini untuk memulai mumpung masi banyak kandang-kandang bekas yang sudah tidak dipakai oleh pemiliknya untuk dibeli dengan harga murah dibandingkan dengan membuat kandang baru yang tentu lebih mahal. Usaha ini biasanya dilakukan dengan sistem kerja sama dengan peternak pembibitan ayam potong. Sehingga anda tidak perlu repot-repot menyadiakan bibit, pakan dan obat-obatan, karena semua telah disiapkan oleh peternak pembibitan tadi. Dengan sistem kerja sama ini anda hanya menyiapkan kandang beserta alat-alat untuk pemeliharaan ayam potong dengan sistem bagi hasil 50%.
Dalam usaha pertanian, perkabunan, peternakan pokoknya agribisnis kita memiliki kemudahan, sebab banyak orang-orang yang ahli di bidang ini terutama di desa-desa. Sehingga tidak ada kesulitan dalam mencari pekerja yang ahli, dengan demikian kelancaran bisnis ini bisa dijamin. Namun kendala yang biasanya dialami pada usaha agribisnis adalah pekerja yang nakal dan tidak jujur. Tapi hal ini jarang terjadi sebab orang-orang desa kebanyakan jujur-jujur walaupun ada yang nakal tapi sedikit. Namun harus pandai-pandai memilih pekerja yang jujur, jujur apa tidaknya pekerja dapat diketahui dengan sistem penghitungan jumlah pakan yang dihabiskan berbanding jumlah hewan ternak, dengan perhitungan tadi dapat pula diketahui berat ternak tanpa harus menimbangnya.
Langkah-langkah yang dibutuhkan
Mencari lokasi yang tanahnya kering (bukan daerah persawahan) untuk menempatkan kandang dengan tujuan agar kandang tidak cepat rusak terutama kandang yang tiang-tiangnya terbuat dari bambu akan cepat rusak jika lokasi terletak pada tanah basah (karena kandang dari tiang bambu murah), namun jika tiang-tiang kandang terbuat dari kayu kelapa tidak masalah dibuat di atas tanah basah karena memakai penyangga beton (kandang bertiang kayu kelapa lebih mahal).
Usahakan mencari kandang bekas untuk dibeli, sebab berarti pernah dipakai sehingga sudah diperhitungkan oleh pemilik sebelumnya bahwa lokasi kandang bagus. Perlu diketahui apa penyebab kandang bekas tadi berhenti dipakai untuk penanggulangan, tapi biasanya para peternak ayam potong yang menutup usahanya kebanyakan disebabkan oleh kasus flu burung. Jika ini penyebabnya maka kandang bekas tersebut baik untuk digunakan sebab kasus flu burung sudah reda (sudah tidak ada).
Jika tidak menemukan kandang bekas, buatlah kandang untuk ukuran isi 4000 ekor ayam. Biasanya sudah ada tukang ahli dalam pembuatan kandang yang menawarkan jasa pembuatan kandang lengkap dengan peralatan tempat pakan, penghangat, tempat air minum, dll.
Temui peternak pembibitan ayam potong untuk diajak kerja sama dengan sistem bagi hasil. Dengan sistem ini akan mempermudah dalam pengadaan semua yang dibutuhkan karena peternak pembibitan biasanya menyediakan kebutuhan-kebutuhan ternak yang lengkap dan tidak perlu repot-repot dalam pemasarannya karena biasanya mereka yang beli kembali hasil panen kemudian dihitung jumlah kebutuhan yang telah dihabiskan baru setelah itu keuntungan dibagi. untuk ukuran kandang isi 4000 ekor diisi dengan 3700 ekor agar kandang menjadi lega.
Mencari pekerja yang bertugas mengurus pakan dan minuman ternak dan memelihara sesuai dengan cara yang benar dengan upah yang sesuai, untuk 3700 ekor ayam dibutuhkan 2 orang pekerja (setiap satu orang diupah Rp600.000,-). Kemudian usahakan untuk selalu datang mengontrol setiap hari walaupun hanya sebentar setiap sore pada waktu ternak diberi pakan.
Proses kerja usaha ini
Sehari sebelum bibit ayam didatangkan kandang harus dipersiapkan, letakkan terpal pada seluruh lantai kemudian sebarkan gabah padi di atasnya dan siapkan pula terpal atau sambungan karung-karung untuk menutup rapat dinding kandang. Ini bertujuan agar kandang tetap hangat. Kemudian siapkan 40 karung pakan (setiap pengiriman pakan 40 karung, total pakan yang dihabiskan 260 karung per karung seberat 50kg).
Pada hari bibit ayam didatangkan siapkan triplek sebagai sekat yang dibuat melingkar dengan ketinggian 60cm berdiameter 4 meter, sekat dengan diameter tersebut untuk menampung sekitar 600 ekor bibit ayam. Jadi untuk 3700 ekor ayam diperlukan enam lingkaran skat.
Letakkan sebuah kompor penghangat (kompor khusus untuk penghangat ayam) di tengah-tengah setiap lingkaran skat, kemudian letakkan 15 tempat pakan (talam berdimeter 50cm) dan 8 unit tempat air minum di setiap skat.
Beri pakan dan air minum setiap pagi dan sore, setiap sore air dicampur dengan obat anti stress (disediakan oleh bos bibit). Setelah 4 atau 5 hari ternak diberi vaksin Ende dengan cara diteteskan pada mata ternak. Kemudian tempat pakan (talam) diganti dengan tempat pakan khusus ayam yang ditaruh dengan menggantungkannya setinggi 2cm dari lantai kandang dan terpal penutup dinding dibuka bagian atasnya. Sekat diperbesar sesuai dengan kepadatan ternak yang semakin besar.
Pada hari ke12 diberikan vaksin Rumboru yang dicampurkan pada susu skin (susu untuk pertumbuhan bulu ayam), kemudian alas kandang (terpal dan gabah) dibongkar dan alat penghangat berhenti dipakai,  kemudian lingkaran skat dan terpal penutup dinding dibuka. Kandang dibersihkan jika musim panas cukup sekali saja dibersihkan, namun jika musim hujan maka kandang harus dibersihkan setiap seminggu setelah hari ke12. Skat diganti dengan skat ruang kandang dengan bambu yang di buat di setiap jarak 10 meter diberi jarak 2 cm antara bambu-bambu skat, setiap sekat tetap berisi 600 ekor ayam, kemudian tempat pakan ditambah menjadi 26 unit dan digantungkan lebih tinggi dari permukaan lantai kandang menjadi 6 cm.
Pada hari ke18 ternak diberikan vaksin Ende yang dicampurkan pada susu skin, setiap pemberian vaksin dilakukan pada waktu sore. Kemudian seminggu sebelum panen yakni di hari ke 28, obat anti stress berhenti diberikan.
Segala sesuatunya mulai dari jumlah pakan, obat anti stress, vaksin, semua dihitung dan dicatat untuk dijadikan data yang akan dicocokkan dengan data peternak bibit (boss yang mensuplai segala kebutuhan tadi) agar penghitungan bagi hasil menjadi benar. Begitu pula pada waktu panen semua ternak yang dikeluarkan untuk dijual harus ditimbang dan dicatat untuk dijadikan data. Adapun ayam yang afkir dipisah penimbangan dan pendataannya, sebab harganya lebih murah dari yang normal, jika yang normal berharga Rp14.000,- per kg maka yang afkir berharga Rp10.000,-.
Panen biasanya dilakukan 6 kali selama satu tahun. Setelah panen kandang dibiarkan selama tiga hari menunggu sampai kotoran ternak kering baru setelah itu dibersihkan dan kotoran dikumpulkan dalam karung-karung bekas pakan dapat dijual seharga Rp2000,- kepada petani untuk dijadikan pupuk, dalam sekali panen bisa menghasilkan 150 karung kotoran. Begitu pula dengan karung bekas pakan dapat dijual seharga Rp2000,-. Hasil penjualan kotoran dan karung bekas dapat menutupi ongkos air PDAM dan listrik dan minyak tanah bahan bakar penghangat kandang.
Jumlah biaya yang dihabiskan dan keuntungan yang dihasilkan.
Sewa tanah beserta kandang yang dapat menampung 4000 ekor ayam Rp15.000.000,- per tahun.
Biaya gaji 2 orang pekerja Rp600.000,- per orang per sekali panen Rp1.200.000,- .
Biaya bibit per kardus isi 100 ekor Rp370.000,- total harga 37 kardus berisi 3700 ekor bibit ayam Rp13.690.000,-(dibayar setelah panen).
Biaya pakan per kwintal Rp265.000,- pakan yang dihabiskan sekali panen adalah 130 kwintal seharga Rp265,000,- kali 130 kwintal sama dengan Rp34.450.000,-.(dibayar setelah panen)
Biaya 20 bungkus obat anti stress yang dihabiskan selama sekali panen adalah Rp240.000,-(dibayar setelah panen).
Biaya 24 botol vaksin selama sekali panen Rp360.000,- (dibayar setelah panen).
Dari 3700 ekor bibit biasanya dapat dipanen 3500 ekor per ekor rata-rata memiliki berat 1,5kg, maka hasil penjualan sekali panen Rp14.000,- dikali 5250kg (berat 3500 ekor ayam) sama dengan Rp73.500.000,-.
Keuntungan yang didapat adalah : hasil penjualan Rp73.500.000,- dikurangi jumlah total biaya pakan, bibit, obat anti stress, vaksin Rp48.740.000,- sama dengan Rp24.760.000,-.
Karena sistem kerja bagi hasil dengan penyuplai bibit dan kebutuhan 50%-50%, maka keuntungan yang didapat dibagi dua menjadi Rp12.380.000,- per sekali panen.
Modal yang harus disiapkan pada awalnya adalah untuk pembiayaan kandang. Jika menyewa kandang orang maka cukup Rp15.000.000,-.
Jika menyewa tanah 10 tahun dan membikin kandang sendiri untuk isi 4000 ekor maka jumlah modal yang harus disiapkan uang sewa tanah Rp10.000.000,- plus biaya kandang Rp60.000.000,- sama dengan Rp70.000.000,-.
Pemasaran
Untuk pemasaran hasil panen karena memakai sistem kerja sama maka sudah diurus oleh klien pembibitan sehingga kita tidak perlu memikirkan pemasaran.

peternakan kambing potong

0 komentar

Budidaya Kambing Potong

Ternak Kambing adalah hewan ruminansia kecil yang hidupnya membutuhkan pakan yang berasal dari hijauan seperti rumput-rumputan, daun-daunan, sisa hasil pertanian.
Kemampuan beradaptasi yang cukup baik membuat ternak tersebut begitu mudah berkembang hampir diseluruh wilayah Propinsi Jawa Timur. Namun demikian keberadaan ternak kambing dalam keluarga petani belumlah memberi penghasilan yang baik bila faktor-faktor panca usaha ternak kambing seperti : pemilihan bibit yang baik, pemberian pakan yang memenuhi gizi dan pencegahan terhadap penyakit belum dilaksanakan secara maksimal.
JENIS KAMBING
Jenis Kambing yang tersebar luas di wilayah Jawa Timur adalah kambing kacang dan kambing peranakan etawah. Kedua jenis kambing tersebut sangat cocok dipelihara di wilayah lahan kering dan sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan.
Beberapa waktu lalu telah diperkenalkan jenis kambing yang baru yaitu kambing Boer yang merupakan jenis pedaging. Jenis ini sudah disiap untuk diperkenalkan di masyarakat Banyuwangi dengan program inseminasi buatan.
PEMILIHAN BIBIT KAMBING
Menentukan calon bibit kambing betina ataupun jantan sebagai calon bibit untuk keperluan budidaya perlu dipenuhi kriteria antara lain : Memiliki kemampuan pertambahan berat badan yang cepat dan konversi pakan makanan yang baik. Memiliki sifat genetic yang baik untuk menghasilkan keturunan kembar dalam satu kali melahirkan. Sedangkan untuk ciri karakteristik dapat dilihat mata yang bersinar cerah, tajam, tidak cacat tubuh, bulu halus dan mengkilat. Ciri khusus betina harus memiliki sifat keibuan, umur kurang dari 3 tahun, putting susu berjumlah dua dan sama besar. Sedangkan untuk pejantan memiliki sifat mengawinkan cukup besar, buah zakar berjumlah dua dan sama besar serta umur kurang dari 3 tahun.
PAKAN
Ternak kambing dalam kehidupannya memerlukan pakan hijau-hijauan seperti rumput, bungkil kedelai, daun-daunan, sisa produksi pertanian, dedak, dan lain-lain. Komposisi masing-masing sangat tergantung pada kebutuhan ternak, yaitu antara kambing menyusui, pemacek, dan dewasa berbeda. Untuk kambing dewasa kebutuhan makanan 10% dari berat badannya, dimana kebutuhannya yaitu ¾ bagian berupa rumput dan hijauan segar, ¼ bagian terdiri dari daun-daunan. Untuk kambing pemacek kebutuhan makanan hamper sama, akan tetapi peru ditambahkan dedak padi halus sebanyak 200-250 gram. Untuk kambing bunting menjelang melahirkan komposisi makanan untuk hijauan lebih banyak yaitu 3/5 bagian dan 2/5 bagian daun-daunan dan hijauan harus seimbang dan perlu ditambahkan dedak halus padi sebanyak 200-250 gram.
PERKAWINAN
Kambing betina dewasa yang sudah siap kawin umumnya berusia antara 6-8 bulan. Tanda birahinya antara lain : Gelisah, ribut dan nafsu makan menurun. Mencoba untuk menaiki ternak lainnya. Menggerak-gerakkan ekornya. Bagian vulva memerah, bila diraba terasa hangat. Keluar sedikit lendir bening kambing betina dewasa dikawinkan paling bagus berumur 10 bulan, dan jantan sebagai pemacek berumur 1 tahun. Waktu yang tepat untuk mengawinkan kambing pada pertengahan birahi yaitu 12-18 jam sejak birahi pertama muncul.
Selain menggunakan pejantan pemacek, dapat juga kambing betina dikawinkan dengan menggunakan metode kawin suntik (Inseminasi Buatan). Tujuannya adalah untuk menghasilkan keturunan yang mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Untuk saat ini kawin suntik (IB) kambing dapat menggunakan jenis kambing peranakan Etawah (PE).
KANDANG
Pembuatan kandang diupayakan harus memiliki sirkulasi udara yang cukup bagus dan dijaga tingkat kebersihannya. Untuk budidaya kambing, kandang yang bagus adalah jenis panggung, karena akan memberikan kenyamanan pada ternak dan terjaga kebersihannya.
PENGOLAHAN USAHA
Pada umumnya pengelolaan usaha ternak kambing dapat dilakukan secara tradisional maupun secara intensif. Untuk menghindari kerugian dalam usaha, langkah pertama harus ditempuh harus membiasakan dengan memperbaiki managemen usaha, yaitu selalu melakukan pencatatan setiap kejadian mengenai ternaknya. Langkah selanjutnya adalah dengan melihat pangsa pasar. Waktu penjualan ternak kambing yang bagus adalah bila ternak telah berusia 12-18 bulan, dan berat badannya tidak bertambah lagi.
PENYAKIT
Salah satu hal yang penting dalam usaha ternak kambing adalah memperhatikan kesehatan ternak. Sanitasi kandang dan lingkungan merupakan cara termudah untuk mencegah terjadinya kejadian penyakit. Adapun kejadian penyakit yang paling sering adalah kembung (tympani), kudis (scabies), diare dan sebagainya. Untuk pertolongan pertama dapat menggunakan obat-obatan tradisional dan untuk selanjutnya dapat menghubungi petugas kesehatan terdekat.

peternakan sapi potong

0 komentar

BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG DENGAN NUTRISI

I. Pendahuluan.
Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar dan modern, dengan skala usaha kecilpun akan mendapatkan keuntungan yang baik jika dilakukan dengan prinsip budidaya modern. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu budidaya penggemukan sapi potong baik untuk skala usaha besar maupun kecil.
II. Penggemukan
Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi dewasa dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat (3-5 bulan).
Beberapa hal yang berkaitan dengan usaha penggemukan sapi potong adalah :
1. Jenis-jenis Sapi Potong.
Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :
A. Sapi Bali.
Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru.
B. Sapi Ongole.
Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik. Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah.
C. Sapi Brahman.
Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia.
D. Sapi Madura.
Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah.
E. Sapi Limousin.
Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik
2. Pemilihan Bakalan.
Bakalan merupakan faktor yang penting, karena sangat menentukan hasil akhir usaha penggemukan.
Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian dan pengalaman. Ciri-ciri bakalan yang baik adalah :
- Berumur di atas 2,5 tahun.
- Jenis kelamin jantan.
- Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm.
- Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan, bukan karena sakit).
- Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.
- Kotoran normal
III. Tatalaksana Pemeliharaan.
3.1. Perkandangan.
Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok. Pada kandang individu, setiap sapi menempati tempatnya sendiri berukuran 2,5 X 1,5 m. Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak bergerak. Pada kandang kelompok, bakalan dalam satu periode penggemukan ditempatkan dalam satu kandang. Satu ekor sapi memerlukan tempat yang lebih luas daripada kandang individu. Kelemahan tipe kandang ini yaitu terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung cepat tumbuh daripada yang lemah, karena lebih banyak mendapatkan pakan.
3.2. Pakan.
Berdasarkan kondisi fisioloigis dan sistem pencernaannya, sapi digolongkan hewan ruminansia, karena pencernaannya melalui tiga proses, yaitu secara mekanis dalam mulut dengan bantuan air ludah (saliva), secara fermentatif dalam rumen dengan bantuan mikrobia rumen dan secara enzimatis setelah melewati rumen.
Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan dengan mengandalkan pakan berupa hijauan saja, kurang memberikan hasil yang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah dengan pakan kombinasi antara hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang digunakan adalah ampas bir, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, kulit biji kedelai, kulit nenas dan buatan pabrik pakan. Konsentrat diberikan lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif mencerna hijauan. Kebutuhan pakan (dalam berat kering) tiap ekor adalah 2,5% berat badannya. Hijauan yang digunakan adalah jerami padi, daun tebu, daun jagung, alang-alang dan rumput-rumputan liar sebagai pakan berkualitas rendah dan rumput gajah, setaria kolonjono sebagai pakan berkualitas tinggi.
Penentuan kualitas pakan tersebut berdasarkan tinggi rendahnya kandungan nutrisi (zat pakan) dan kadar serat kasar. Pakan hijauan yang berkualitas rendah mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya sukar dicerna karena terdapat lignin yang sukar larut oleh enzim pencernaan.
Oleh karena itu PT. NATURAL NUSANTARA membantu peternak dengan mengeluarkan produk suplemen khusus ternak yaitu VITERNA Plus, POC NASA, dan HORMONIK.
Produk ini menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh sapi, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.
VITERNA Plus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak, yaitu :
- Mineral-mineral sebagai penyusun tulang, darah
dan berperan dalam sintesis enzim, yaitu N, P, K,
Ca, Mg, Cl dan lain-lain.
- Asam-asam amino, yaitu Arginin, Histidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein, pembentuk sel dan organ tubuh.
- Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh sapi dari serangan penyakit.
- Asam – asam organik essensial, diantaranya asam propionat, asam asetat dan asam butirat.
POC NASA mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan sapi, ketahanan tubuh, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran.
Sedangkan HORMONIK berfungsi membantu memacu dan meningkatkan bobot ternak sapi.
Cara Praktis Aplikasi Produk
1. Larutkan 1 botol VITERNA Plus (500cc) dan POC NASA (500 cc) dalam 1 wadah khusus. Aduk/kocok hingga merata kemudian tambahkan dalam larutan tersebut 20 cc atau 2 tutup HORMONIK. Kembali aduk hingga merata.
2. Berikan kepada ternak sapi dengan dosis 10 cc/ekor dengan interval 2 kali sehari (pagi dan sore) dengan cara dicampurkan dalam pakan konsentrat atau air minum.
3.3. Pengendalian Penyakit.
Dalam pengendalian penyakit, yang lebih utama dilakukan adalah pencegahan penyakit daripada pengobatan, karena penggunaan obat akan menambah biaya produksi dan tidak terjaminnya keberhasilan pengobatan yang dilakukan. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sapi adalah :
a. Pemanfaatan kandang karantina. Sapi bakalan yang baru hendaknya dikarantina pada suatu kandang terpisah, dengan tujuan untuk memonitor adanya gejala penyakit tertentu yang tidak diketahui pada saat proses pembelian. Disamping itu juga untuk adaptasi sapi terhadap lingkungan yang baru. Pada waktu sapi dikarantina, sebaiknya diberi obat cacing karena berdasarkan penelitian sebagian besar sapi di Indonesia (terutama sapi rakyat) mengalami cacingan. Penyakit ini memang tidak mematikan, tetapi akan mengurangi kecepatan pertambahan berat badan ketika digemukkan. Waktu mengkarantina sapi adalah satu minggu untuk sapi yang sehat dan pada sapi yang sakit baru dikeluarkan setelah sapi sehat. Kandang karantina selain untuk sapi baru juga digunakan untuk memisahkan sapi lama yang menderita sakit agar tidak menular kepada sapi lain yang sehat.
b. Menjaga kebersihan sapi bakalan dan kandangnya. Sapi yang digemukkan secara intensif akan menghasilkan kotoran yang banyak karena mendapatkan pakan yang mencukupi, sehingga pembuangan kotoran harus dilakukan setiap saat jika kandang mulai kotor untuk mencegah berkembangnya bakteri dan virus penyebab penyakit.
c. Vaksinasi untuk bakalan baru. Pemberian vaksin cukup dilakukan pada saat sapi berada di kandang karantina. Vaksinasi yang penting dilakukan adalah vaksinasi Anthrax.
Beberapa jenis penyakit yang dapat meyerang sapi potong adalah cacingan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kembung (Bloat) dan lain-lain.
IV. Produksi Daging.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daging adalah
1. Pakan.
Pakan yang berkualitas dan dalam jumlah yang optimal akan berpengaruh baik terhadap kualitas daging. Perlakuan pakan dengan NPB akan meningkatkan daya cerna pakan terutama terhadap pakan yang berkualitas rendah sedangkan pemberian VITERNA Plus memberikan berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak sehingga sapi akan tumbuh lebih cepat dan sehat.
2. Faktor Genetik.
Ternak dengan kualitas genetik yang baik akan tumbuh dengan baik/cepat sehingga produksi daging menjadi lebih tinggi.
3. Jenis Kelamin.
Ternak jantan tumbuh lebih cepat daripada ternak betina, sehingga pada umur yang sama, ternak jantan mempunyai tubuh dan daging yang lebih besar.
4. Manajemen.
Pemeliharaan dengan manajemen yang baik membuat sapi tumbuh dengan sehat dan cepat membentuk daging, sehingga masa penggemukan menjadi lebih singkat.
Abror Yudi Prabowo
Service Order STOKIS CENTER NASA G-077
0818 4646 06
<!–
var prefix = ‘ma’ + ‘il’ + ‘to’;
var path = ‘hr’ + ‘ef’ + ‘=’;
var addy49366 = ‘ay_prabowo’ + ‘@’ + ‘yahoo’ + ‘.’ + ‘com’;
document.write( ‘<a ‘ + path + ‘\” + prefix + ‘:’ + addy49366 + ‘\’>’ );
document.write( addy49366 );
document.write( ‘<\/a>’ );
//–>
Budidaya Sapi Potong Dengan Teknologi NASA
Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar dan modern. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu budidaya penggemukan sapi potong baik untuk skala usaha besar maupun kecil dengan mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA Plus. Produk ini menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh sapi, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.
VITERNA Plus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak, yaitu :
- Mineral-mineral sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim, yaitu N, P, K, Ca, Mg, Cl dan lain-lain.
- Asam-asam amino, yaitu Arginin, Histidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein, pembentuk sel dan organ tubuh.
- Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh sapi dari serangan penyakit.
- Asam – asam organik essensial, diantaranya asam propionat, asam asetat dan asam butirat.

Popular Posts